KEMASAN DAN LABELLING PRODUK

 Mulai dengan Pertanyaan Pemantik

Aktivitas Peserta didik:
Berilah tanggapan Ananda terhadap pertanyaan di atas pada link berikut:
Klik Disini


Eksplorasi Konsep

Pada tahap ini, aktivitas yang dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut:

  1. Mencari dan menghimpun informasi dari berbagai sumber untuk memperkaya pengalaman mengelola informasi.

  2. Mendorong peserta didik untuk saling berinteraksi sehingga terwujudnya pembelajaran yang aktif,

  3. Mendorong siswa mengamati berbagai gejala, menangkap tanda-tanda yang membedakan dengan gejala pada peristiwa.



Peran peserta didik dalam tahap ini adalah:
  1. membaca, berdiskusi, atau melakukan percobaan
  2. mengumpulkan dan mengolah data

Aktivitas Peserta didik:
  1. Membaca dan berdiskui terkait dengan materi kemasan produk
  2. Mengumpulkan dan mengolah informasi terkait kemasan produk

Pengertian Kemasan

Secara ringkas, pengertian kemasan produk adalah media yang digunakan untuk melindungi produk dari kerusakan karena pengaruh lingkungan. Selain sebagai pelindung produk, kemasan juga dapat meningkatkan nilai jual (tambah) produk. Kemasan produk memiliki fungsi dan manfaat penting dalam kegiatan perdagangan. Setiap jenis kemasan produk memiliki syarat spesifik yang disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Sebagai contoh, kemasan primer pada produk makanan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan karena pengaruh luar, seperti udara, cahaya, dan suhu (panas-dingin).

Selain untuk proteksi, kemasan juga bermanfaat untuk memaksimalkan estetika (penampilan) produk sehingga nilai jualnya naik. Begitu pentingnya peran kemasan untuk produk, maka anda perlu memilih dengan seksama saat membelinya. Agar pemasaran produk lebih maksimal, maka anda perlu mengetahui klasifikasi kemasan. Langkah awalnya adalah memahami pengertian dan definisi kemasan. 

Ada beberapa ahli yang menjelaskan mengenai pengertian dari produk kemasan. Tentu setiap ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda. Namun, secara umum kemasan produk merupakan sebuah pembungkus yang berfungsi untuk meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk di dalamnya.

1. Pengertian Menurut D. Rodriguez

Ahli pertama yang turut menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian dari kemasan produk adalah berpendapat bahwa sebuah kemasan produk adalah wadah yang digunakan untuk mengubah kondisi bahan pangan di dalamnya.

Menurutnya, kemasan produk dapat digunakan untuk mengubah senyawa kimia yang aktif sehingga bisa digunakan dalam jangka panjang. Artinya produk tersebut tetap awet untuk beberapa waktu kedepan sehingga masih bisa dikonsumsi.

2. Gary Amstrong dan Philip Kotler

Sedangkan Gary Amstrong dan Philip Kotler berpendapat bahwa pengertian kemasan produk sebuah kemasan produk adalah kegiatan mendesain sebuah kemasan. Dengan adanya desain tersebut, maka harapannya kemasan bisa berfungsi dengan baik yaitu untuk melindungi kemasan di dalamnya.

3. KBBI

Sedangkan dalam KBBI, pengertian dari kemasan produk adalah sebuah produk pelindung yang didapatkan dari hasil kegiatan pada proses pengemasan. Produk tersebut kemudian didesain sedemikian rupa agar fungsinya bisa berjalan dengan baik.

4. Klimchuk dan Krasovec

Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar.

Jenis Kemasan

Jenis Kemasan berdasarkan bahan yang dikemas

1.        Kemasan Premier

Kemasan primer adalah jenis kemasan yang bersentuhan langsung dengan bahan/produk yang dikemas. Jenis kemasan ini sering dijumpai di kehidupan sehari-hari. Produk bahan pangan, seperti makanan ringan (snack), susu kaleng, minuman botol seringkali dibungkus dengan kemasan primer. Beberapa contoh bahan kemas yang populer digunakan adalah plastik, alufoil, kaca, dan material anti karat. Untuk alasan kesehatan, bahan kemasan primer harus memenuhi syarat food grade.

2.        Kemasan Sekunder

Kemasan Sekunder merupakan jenis kemasan yang fungsi utamanya sebagai pelindung tambahan lapisan kemasan primer sehingga produk lebih terjaga kualitasnya. Beberapa contoh kemasan sekunder adalah kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya. Umumnya, jenis kemasan yang membungkus sebuah produk dan berisi informasi serta gambar produk dinamakan embalase yang tergolong ke dalam kemasan sekunder. Jenis kemasan ini tidak langsung bersentuhan dengan produk.

3.        Kemasan Tersier

Kemasan Tersier dan Kuarter adalah jenis kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan (manfaat dus makanan). Jadi, sebagai identifikasi suatu produk merupakan fungsi dari kemasan tersier.


Jenis kemasan berdasar frekuensi pemakaian

Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.

  2. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.

  3. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.

Jenis Kemasan berdasar tingkat kesiapan pakai

Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
  2. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

Tujuan Kemasan Produk

Kemasan produk dibuat tentu dengan beberapa tujuan. Tidak hanya untuk melindungi produk yang ada di dalamnya saja tetapi untuk beberapa tujuan lain. Menurut Kimber dan Louw, tujuan dibuatnya kemasan produk adalah sebagai berikut:

1. Barier Protection

Tujuan pertama adalah sebagai barrier protection yang artinya adalah melindungi produk dari terkena air, debu, oksigen, dan uap.

2. Reducing Theft

Tujuan kedua adalah sebagai reducing theft yang artinya kemasan tersebut hanya dapat sekali saja digunakan dan tidak bisa ditutup lagi. Tujuannya adalah untuk mencegah produk tersebut dicuri seseorang.

3. Marketing

Tujuan terakhir adalah sebagai marketing artinya digunakan juga dalam membantu proses pemasaran produk. Kemasan produk yang dibuat dengan desain unik tentu dapat menarik perhatian dari pelanggan.

Manfaat Kemasan Produk

Calon pendiri usaha tentu harus mengetahui apa saja manfaat dari dibuatnya kemasan produk. Kemasan produk sangat berpengaruh terhadap identitas dari sebuah produk tersebut.

1. Memudahkan Transportasi

Manfaat pertama adalah untuk memudahkan transportasi. Apalagi jika kemasannya sederhana maka akan lebih mudah untuk diangkut ke mana-mana. Selain itu, benda di dalamnya juga tidak mudah rusak.

2. Identitas Produk

Manfaat terakhir adalah sebagai identitas produk tersebut. Tentu saja dapat membantu kamu untuk melakukan pemasaran bisnis.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diartikan bahwa pengertian kemasan produk adalah sebuah wadah yang dapat digunakan untuk beberapa manfaat. Salah satu manfaat adanya kemasan produk adalah sebagai sarana pemasaran.

Desain Kemasan Produk

Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang.

Produsen makanan dan minuman berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.

Gambar Ilustrasi pada Kemasan

Gambar yang menyertai kemasan produk pada kalender berupa label atau logo perusahaan disebut ilustrasi. Apa saja kegunaan gambar ilustrasi pada kemasan sebuah produk? Dilansir dari immotionstudios.com, berikut ini adalah apa saja fungsi atau kegunaan gambar ilustrasi pada kemasan sebuah produk:

Menyederhanakan visual yang kompleks

Ilustrasi dapat menggambarkan kompleksitas berbagai hal secara visual dalam sehingga lebih sederhana dan mudah difahami. Anda bisa menggunakan variasi warna, bentuk, dan garis yang simpel untuk menarik mata konsumen dan mengarahkan perhatian mereka ke arah yang Anda inginkan.

Menguatkan branding

Kelebihan ilustrasi adalah dapat menyederhanakan penggambaran produk. Dengan gambar yang lebih sederhana maka anda memiliki dapat menambahkan logo, teks, dan elemen tematik lainnya. Bahkan, Anda dapat mengulangi warna identitas produk atau merek (brand identity) sehingga menjadikan gambar lebih menyatu dan menarik perhatian konsumen.

Kini, anda sudah tahu apa apa fungsi gambar ilustrasi pada kemasan suatu produk kan. Selanjutnya kita pelajari tentang desain kemasan.

Contoh Ilustrasi Kemasan



Aktivitas Peserta didik:

  1. Buatlah jadwal pembuatan proyek dan tahapan pembuatan kemasan produk pada link berikut:



Elaborasi Pemahaman

Pada tahap ini, aktivitas yang dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut:

  1. Kegiatan membaca dan menuliskan hasil eksplorasi,
  2. Mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu,
  3. Menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen,
  4. Mendalami pengetahuan tentang sesuatu,
  5. Membangun kesepakatan melalui kegiatan kooperatif dan kolaborasi,
  6. Mmembiasakan peserta didik membaca dan menulis, menguji prediksi atau hipotesis, menyimpulkan bersama, dan menyusun laporan atau tulisan, menyajikan hasil belajar.

Peran peserta didik dalam tahap ini adalah:

  • melaporkan hasil eksplorasi secara lisan atau tertulis, baik secara individu maupun kelompok
  • menanggapi laporan atau pendapat teman
  • mengajukan argumentasi dengan santun
Aktivitas Peserta didik:
  1. Buatlah jadwal pembuatan proyek dan tahapan pembuatan kemasan produk pada link berikut:

Desain Produk

Pada tahap ini, aktivitas yang dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut:
  1. Mendesain produk melalui aplikasi canva. Dalam hal ini, produk yang dimaksud adalah kemasan produk.
  2. Berkolaborasi dengan anggota tim dalam mendesain produk.
  3. Mencetak Produk
  4. Mengevaluasi produk
  5. Finalisasi Produk

Aktivitas Peserta didik:

Perhatikan Video di bawah ini:


Berdasarkan video di atas, buatlah desain kemasan produk dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Masing-masing anggota membuat dielines suatu produk dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Desain kemasan dikerjakan di canva
  • Ketua kelompok membuat link canva
  • Desain terdiri dari 5 halaman
  • Halaman pertama di isi oleh anggota kelompok pertama dan seterusnya
  • Bagikan link yang telah dibuat ke guru melalui aplikasi whatsapp
  • Kerjakan secara kolborasi
  • Download desain dalam bentuk PDF
  • Uploan ke Folder Kelompok pada soal No. 1

Bedah Gagasan

Pada tahap ini, aktivitas yang dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut:
  1. Presentasi kemasan produk
  2. Menanggapi pertanyaan, masukan yang konstruktif dari kelompok lain

Aktivitas Peserta didik
  1. Setiap kelompok mempresentasikan hasil desain kemasannya.
  2. Peserta didik menanggapi setiap pertanyaan dan masukan konstruktif dari kelompok lain

Kesimpulan

Petunjul Latihan soal:

  1. KLik link berikut: KLIK DISINI
  2. Masukkan foto ananda di salah satu slide
  3. Buatlah kesimpulan dalam bentuk quote
  4. Selamat mengerjakan

Umpan Balik

Latihan Soal

Petunjul Latihan soal:

  1. KLik link berikut: KLIK DISINI
  2. Masukkan kode lalu klik join
  3. Ketikkan nama lengkap lalu klok Start
  4. Durasi setiap soal adalah 30 detik

Refleksi

Ananda, materi kemasan produk telah selesai dipelajari. Tentunya ada hal yang menarik bagi Ananda. oleh karena itu, sila mengisi link di bawah ini sebagai bahan refleksi untuk perbaikan kedepannya.


Apabila Ananda ingin menggunakan Media Pembelajaran Interaktif Asli Pro. SIlahkan gunakan dan share ke teman-teman.

PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK




Kamu tentu sudah tidak asing mendengar contoh prototype atau prototipe. Prototype atau purwarupa merupakan istilah untuk produk versi awal sebelum diluncurkan, tujuannya untuk menguji produk apakah layak rilis atau tidak. Namun, sebelum membahas ini, silahkan isi terlebih dahulu pertanyaan pemantik berikut ini ya!!


Apa itu prototype produk?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring (online) prototype, prototipe atau purwarupa adalah model yang mula-mula (model asli) yang menjadi contoh; contoh baku; contoh khas. Sedangkan menurut laman Indeed, prototype juga merupakan cara untuk menciptakan model kerja untuk menguji nilai atau konsepnya. Nah, proses membuat prototype disebut prototyping. Prototyping adalah proses dasar untnuk mengembangkan produk baru melalui perwujudan fisik dari sebuah ide.

Prototype adalah model pertama dari suatu produk yang menunjukkan kegunaan produk tersebut. Prototype bertindak sebagai model awal tiga dimensi, yang menggambarkan kemampuan suatu produk atau masalah yang dapat diatasi oleh produk tersebut. Dengan adanya prototipe ini, tim pengembang dapat lebih dulu mengidentifikasi berbagai kekurangan atau kesalahan pada produk sebelum diluncurkan ke calon konsumen.

Setelah membaca tentang pengertian prototype di atas, silahkan Anda tuliskan pengertian prototype berdasarkan produk yang Anda buat pada form di bawah ini.


Tujuan prototype

Dilansir dari laman Indeed, prototype bertujuan untuk membantu desainer untuk mewujudkan konsep ke sesuatu yang fungsional dengan sketsa dasar dan material kasar, jika prototype digambar. Dengan prototype, desainer, engineer, atau tim bisnis dapat sama-sama memahami model kerja sebuah produk untuk dites sebelum disetujui untuk diproduksi secaramassal. 

Tidak hanya itu, melalui proses prototype, tim dapat menyelesaikan masalah dan mencoba desain baru sebelum masuk ke tahap final. Di samping itu, adanya prototyping, perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu untuk mengurangi risiko eror atau kesalahan saat produk diluncurkan. Jadi tidak perlu lagi “bolak-balik” untuk testing atau perbaikan ketika produk sudah di pasaran. 

Jenis dan contoh prototype produk 

Dari segi kategorisasi, terdapat tiga jenis prototype, yakni paper prototype, low-fidelity prototype, dan high-fidelity prototype. 

1. Prototipe kertas (paper prototype) 

Jenis prototipe ini dibuat menggunakan bahan sederhana seperti kertas, pensil, dan elemen tambahan seperti potongan karton atau stiker. Kesederhanaan menjadi keunggulan utama paper prototype, membuatnya mudah dan cepat dibuat. M

Meskipun sederhana, paper prototype tetap efektif untuk menyampaikan ide desain produk dan mengidentifikasi potensi kekurangan dalam tampilan atau fungsionalitas.

2. Prototype kasar (low fidelity prototype) 

Low fidelity prototype menawarkan lebih banyak detail dibandingkan paper prototype. Biasanya, prototipe ini berbentuk sketsa hitam putih yang lebih rinci dari produk. Contoh penerapan low fidelity prototype adalah untuk memvisualisasikan alur penggunaan produk, menguji fungsionalitas, dan mengevaluasi user experience.

3. High fidelity prototype 

High fidelity prototype umumnya digunakan dalam tahap pengujian akhir (final test) sebelum produk diproduksi massal. Prototipe ini dibuat dengan tampilan yang mendekati produk asli, memungkinkan pengguna untuk melihat dan mencoba produk layaknya produk final.

Sementara itu, dari segi cara mewujudkan prototype, terdapat 10 jenis. Dilansir dari laman Entrepreneur, terdapat beberapa jenis prototype, mulai dari storyboard, animasi, mock-up, wireframe, simulasi, film, feasibility prototyping, prototype horizontal, prototype rapid, dan prototype vertikal. Berikut pembahasan singkatnya yakni sebagai berikut. 

a. Storyboard

Jenis prototype dengan bantuan storyboard dapat mendeskripsikan sebuah calon produk dengan cerita dan menunjukkannya dengan urutan-urutan tertentu. Hasilnya, informasi tentang sebuah prototype akan jauh lebih rinci dan tergambar secara visual. 

b. Animasi

Jenis prototype dengan bantuan animasi dapat mendeskripsikan sebuah calon produk melalui gambar tiga dimensi (3D). Dapat dikatakan, cara ini membuat calon produk seolah-olah menjadi nyata. 

c. Mock-up

Kemudian, jenis prototype dengan mock-up sebenarnya hampir sama dengan animasi, namun ini versi lebih detail, meski fitur-fiturnya belum aktif. Dengan mock-up, kamu dapat membuat contoh prototype jadi lebih nyata dan interaktif lho. 

d. Wireframe

Jenis prototype dengan wireframe sebenarnya menggambarkan calon produk dari rangka-rangkanya, meskipun menggunakan ilustrasi atau skema. 

Dengan menggunakan wireframe, kamu bisa menggambarkan calon produk berupa layout, urutan atau sequence, arsitektur, dan bentuk-bentuknya. 

e. Simulasi

Jenis prototype dengan simulasi menggambarkan calon produk secara digital. Tujuannya, untuk memprediksi performa calon produk ketika diluncurkan di dunia nyata. 

f. Film atau video

Nah, jenis prototype dengan film atau video, ini termasuk wujud nyata dari storyboard, namun dengan versi audiovisual. Alhasil, kamu dapat melihat langsung prototype produk lebih nyata. 

g. Feasibility prototyping

Jenis prototype dengan feasibility prototyping biasanya digunakan untuk menentukan kelayakan calon produk dengan solusi-solusi yang beragam. 

Nah, dengan menggunakan feasibility prototype, kamu dapat mengatasi risiko teknis dalam pengembangan calon produk tersebut, baik dari segi performa, kompatibilita, fitur-fitur, dan sebagainya. 

h. Prototype horizontal

Jenis prototype horizontal merupakan jenis pengembangan calon produk memperjelas ruang lingkup dan syarat-syarat di dalamnya. 

Biasanya jenis prototyping ini digunakan untuk menguji tampilan antar muka (user interface) dalam bentuk gambar tangkapan layar (screenshot), serta menunjukkan layer terluar seperti windows, menu, dan layar. 

i. Prototype rapid

Jenis prototype rapid biasanya digunakan para engineer untuk mengawali model sebuah calon produk dengan desain 3D. Cara ini termasuk yang tercepat untuk memproduksi aplikasi, web, atau produk lainnya dalam jangka pendek. 

j. Prototype vertikal

Terakhir adalah jenis prototype vertikal, yang merupakan jenis prototyping di bagian back end sebuah calon produk, misalnya database. 

Dengan adanya prototype vertikal ini, engineer atau desainer dapat memperbaiki desain database atau komponen-komponen lainnya di tahap awal. 

Cara membuat prototype produk

Mungkin Anda sudah menuangkan idenya di atas kertas atau bahkan sudah memiliki konsep awal yang matang. Sekarang, saatnya Anda mengubah konsep awal tersebut menjadi prototipe yang fungsional. 

1. Buat sketsa atau diagram detail

Langkah pertama dalam membuat prototipe adalah membuat sketsa konsep atau diagram yang detail. Tujuannya adalah untuk menangkap sebanyak mungkin ide Anda secara visual. 

Idealnya, Anda perlu membuat dua sketsa konsep:

Sketsa desain: Menunjukkan bagaimana produk akan terlihat setelah selesai.
Sketsa teknis: Menunjukkan dimensi produk, bahan yang digunakan, dan cara kerjanya.
Anda dapat menggunakan software untuk membuat sketsa ini, tetapi gambar di atas kertas juga bisa efektif. Bahkan, sketsa tangan bisa lebih memudahkan Anda saat mengajukan paten nanti. Jangan ragu untuk bereksperimen dan berkreasi pada tahap ini. 

2. Buat model 3D (opsional)

Langkah selanjutnya adalah memindahkan sketsa konsep Anda ke perangkat lunak pembuat model 3D. Ini akan membantu Anda (dan pihak ketiga seperti investor atau mitra) untuk memvisualisasikan produk dengan lebih baik. Anda juga dapat menggunakan model ini untuk membuat cetakan 3D dari prototipe Anda.

Keuntungan lain dari model 3D adalah Anda dapat menggunakan aplikasi augmented reality (AR) untuk melihatnya di dunia nyata. Ini akan menunjukkan ukuran, bentuk, dan desain produk. Namun, biaya pembuatannya bisa jadi mahal bagi bisnis kecil yang baru merintis.

3. Ciptakan “Proof of Concept”

Cara membangun “proof of concept” pertama Anda akan tergantung pada beberapa faktor. Jika Anda memiliki produk sederhana yang sudah dimodelkan dalam perangkat lunak 3D, Anda cukup mencetaknya menggunakan printer 3D untuk membuat “proof of concept”.

Namun, jika Anda memiliki produk kompleks dengan banyak komponen mekanis atau elektronik, Anda perlu berimprovisasi lebih keras. Ingat bahwa “proof of concept” tidak harus terlihat bagus atau menyerupai produk jadi. Yang penting, fungsinya harus berjalan. 

Anda bahkan dapat menggunakan barang-barang rumah tangga biasa untuk membuat model tahap awal ini. Untuk produk yang lebih kompleks, Anda mungkin perlu bantuan dari tukang atau ahli. 

4. Buat prototipe pertama Anda

“Proof of concept” menunjukkan bahwa produk Anda berfungsi. Model 3D Anda menunjukkan seperti apa tampilannya. Langkah selanjutnya adalah menggabungkan pengalaman yang didapat dari “proof of concept” dan model 3D untuk membuat prototipe pertama Anda.

Model yang dihasilkan harus cukup detail, terlihat seperti produk final Anda, dan memiliki fungsi yang sama. Terkadang, Anda tidak bisa membuat prototipe pertama ini sendirian. Anda mungkin memerlukan bantuan dari desainer prototipe khusus, tergantung pada tingkat kerumitannya. 

5. Buat prototipe siap produksi

Langkah terakhir sebelum mulai produksi adalah menyederhanakan prototipe pertama dan membuatnya siap diproduksi. Ini melibatkan analisis biaya dan kelayakan, memeriksa setiap bagian untuk menemukan cara mengurangi biaya tanpa mengorbankan fungsi, serta meningkatkan estetika dan durabilitas produk. 

Bekerjasamalah dengan produsen untuk memahami bagaimana komponen mempengaruhi biaya dan kualitas, serta menilai bahan baku yang lebih estetis. Tujuannya adalah menemukan keseimbangan antara biaya dan kualitas sesuai target konsumen. Setelah memiliki prototipe siap produksi, Anda bisa mencari produsen dan mulai memasarkan ide Anda.

Cara kerja prototype

Dilansir dari laman scaler, terdapat empat langkah untuk membuat prototype, mulai dari mengumpulkan informasi dan analisis, membuat keputusan awal yang cepat, membangun prototype, melakukan evaluasi pengguna, menyempurnakan prototype, hingga membangun produk final beserta pemeliharaannya. 

1. Mengumpulkan informasi dan analisis

Tahap pertama yakni mengumpulkan informasi dan analisis sebelum membuat prototype. Pada tahap ini, kamu dapat mewawancarai atau melakukan survei terhadap pengguna untuk mengumpulkan dan mendefinisikan persyaratan yang dibutuhkan untuk membangun sebuah produk, disertai dengan analisis teknis yang diperlukan. 

2. Membuat keputusan awal dengan cepat

Tahap kedua yakni membuat keputusan awal dengan cepat terhadap produk yang akan dirancang. Tahap ini memungkinkan kamu untuk merancang kasar sebuah calon produk melalui prototype. Karena sifatnya baru ide, jadi kamu akan menyempurnakannya di tahap selanjutnya. 

3. Membangun prototype

Tahap ketiga yakni membangun prototype. Beda dengan tahap kedua, di tahap ketiga ini, kamu menyempurnakan ide-ide kasar yang telah mendapat masukan dari tim. 

Di tahap ketiga, kamu dapat merancang prototype dengan tools tertentu, misalnya Figma, Adobe XD, dan lainnya. Tenang saja, karena ini masih tahap membangun, kamu dapat mencicilnya kok. 

4. Melakukan evaluasi pengguna

Tahap keempat yakni melakukan evaluasi pengguna. Di tahap ini, kamu sudah mempresentasikan prototype ke pengguna, setidaknya ke tim kamu, mulai dari kekuatan, kelebihan, hingga kesempatan untuk memperbaiki prototype lebih baik. Setelah itu, kamu bisa lanjut ke tahap berikutnya. 

5. Menyempurnakan prototype

Tahap kelima yakni menyempurnakan prototype. Di tahap ini, segala masukan dan kritik dari pengguna atau tim dapat kamu dapat diimplementasikan ke produk. 

Tidak hanya itu, pada tahap ini, kamu akan mengulang tahap-tahap sebelumnya untuk memastikan produk tersebut layak diluncurkan. 

6. Membangun produk final dan pemeliharaannya 

Tahap keenam yakni membangun produk final dan pemeliharaannya. Setelah memperbaiki produk di tahap-tahap sebelumnya, kamu dapat menyempurnakan produk secara final, beserta dengan pemeliharaan (maintenance)-nya. 

Nah, itulah pembahasan singkat mengenai definisi hingga contoh prototype. Semoga informasi ini dapat membantu kamu dalam membuat prototype pertama kamu ya!

PROJEK PROTOTYPE PRODUK

Setelah mempelajari materi di atas, Anda diminta untuk membuat sebuah prototype sebuah produk dengan rincian sebagai berikut:
  1. Projek dikerjakan secara kelompok, 1 kelompok terdiri dari 3-4 orang.
  2. Setiap kelompok membuat desain/rancangan produk berupa kaos sablon, mug, stiker, pin, gantungan kunci, undangan, kartu nama (Minimal 3 produk yang dipilih)
  3. Kumpulkan prototype tersebut pada link di bawah ini

 


Kesimpulan

Silahkan buat kesimpulan dengan menggunakan google slide di bawah ini.

VLOG INOVASI PEMBELAJARAN

Halo Sahabat Teknologi

Ini dia yang ditunggu-tunggu. Kali ini saya akan berbagi tentang Vlog Inovasi Pembelajaran. Ini merupakan rangkaian kegiatan yang saya lakukan pada kegiatan Pembatik Level 4. Vlog ini bercerita tentang praktik baik yang saya lakukan, yaitu Implementasi media pembelajaran ASLI PRO pada model pembelajaran PjBL. 

Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu selesainya Vlog Inovasi Pembelajaran ini. Semoga Vlog ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif.

Selamat menyaksikan..




#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2024
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar



WEBINAR SATE BERKOBAR SERI 1

Halo Sahabat Teknologi

Kali, saya akan berbagi tentang keseruan berkolaborasi dengan teman-teman sahabat teknologi dari provinsi yang lain. Mau tau ceritanya.. yuk simak cerita di bawah ini.

Pada tanggal 15 Oktober 2024, saya coba menghubungi Duta Teknologi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019, Ibu Kamila Harahap. Saya berdiskusi panjang lebar dengan beliau terkait trik dan tips mengikuti pembatik level 4. Setelah mengakhiri pembicaraan melalui telepon, saya mengirim pesan teks tentang mengajak berkolaborasi. Tanggapan beliau cukup positif. Satu minggu pun berlalu namun belum ada informasi. Tepat pada Hari Jumat, tanggal 25 Oktober 2024 pukul 08.31 waktu sabah ada pesan yang saya terima yang pada intinya ada duta dari kalimantan yang ingin mengajak berkolaborasi. 

Tak lama kemudian, ada pesan yang masuk dari Bapak Muhammad Nair al Saif yang mengajak untuk berkolaborasi pada kegiatan SATE BERKOBAR Seri 1. SATE BERKOBAR merupakan akronim dari Sahabat Teknologi Berkolaborasi dan Berbagi. Kegiatan ini direncanakan pada Hari Senin, 28 Oktober 2024 Pukul 14.00 WIB. 

Sahabat teknologi, 

Saya pun menyetujui kegiatan tersebut. Setelah flyer di share dalam group WA. Saya langsung mempublish flyer tersebut di media sosial saya. Mau tau bagaimana postingan saya. Boleh di lihat di bawah ini ya.

 

Meski tidak setinggi postingan sebelumnya, insight postingan ini cukup tinggi. Insightnya dapat dilihat pada tampilan di bawah ini ya sahabat..

Gambar 1. Insight postingan SATE BERKOBAR

Selain memposting di media sosial. Saya juga membagikan ke dalam group WA Kombel SMKN 7 Medan. Hal ini mendapat tanggapan positif dari rekan-rekan yang ada di SMKN 7 Medan. Kurang lebih ada sepuluh orang yang bergabung dalam kegiatan ini. Waktu yang dinanti akhirnya tiba.. Deg..degan juga dibuatnya. 

Sebagai informasi sahabat, rundown kegiatan webinar ini sebagai berikut:
Kode Narasumber:
1 Dinda Suci Abyati
2 Samsul Badrus Saleh 
3 Jecky Emerson
4 Fajar Efendi Daulay 

Rundown
14:00 - 14:05 MC 1 Persiapan
14:05 - 14:15 MC 1 Pembukaan, Doa, Indonesia Raya
14:15 - 14:30 MC 1 Keynote Speaker
14:30 - 14:45 MC 1 Narasumber 2
14:45 - 15:00 MC 2 Narasumber 3
15:00 - 15:15 MC 3 Narasumber 4
15:15 - 15:30 MC 4 Narasumber 1
15:30 - 15:55 MC 1 Tanya Jawab & Kuis
15:55 - 15:00 MC 1 Penutup

Saya dijadwalkan pada pukul 15.00 WIB. Dengan dimoderatori Bapak Jecky Emerson dari Fakfak, saya pun mulai beraksi. Materi yang saya bawakan masih tetap menggunakan MPI ASLI PRO yang saya desain pada level 3. Namun yang berbeda adalah saya coba menerapkan model pembelajaran Menyala Abangku. Hal yang menginspirasi saya adalah menyala abangku mempunyai arti dukungan terhadap orang yang sedang on fire. Diharapkan dengan pembelajaran Menyala Abangku, siswa-siswi SMK SIKK dapat menyala juga semangatnya untuk belajar. 

Sahabat teknologi

Mau tau tidak apa itu Model Pembelajaran Menyala Abangku. Sini saya jelaskan. Jadi.. Model Pembelajaran Menyala Abangku merupakan akronim dari Mulai dengan Pertanyaan Pemantik, Eksplorasi Konsep, Elaborasi Pemahaman, Desain Produk, Bedah Gagasan, Kesimpulan dan Umpan Balik. Sahabat.. untuk lebih jelasnya dapat melihat materi paparan di bawah ini ya

 

Setelah selesai, narasumber dilanjutkan oleh Ibu Dinda. Di akhir sesi, dibuka sesi tanya jawab. Bapak Fiqih menanyakan tentang tujuan MPI ini dalam pembelajaran dan bagaimana pula manfaatnya dalam pembelajaran. Setelah di jawab oleh Bapak Jecky, saya mencoba untuk menambahkan jawabannya:
"Saya coba mengaitkan antara MPI dengan materi pelajaran. Siswa-siswi SMK SIKK tidak mempunya buku projek kreatif dan kewirausahaan. Apabalia mereka browsing, maka mereka akan menemukan web yang berbahasa melayu. Oleh karena itu, MPI ASLI PRO ini sebagai solusi untuk menyediakan materi yang interaktif dan didukung dengan kuis yang interaktif pula"

Oh iya sahabat, pada sesi ini ada kuis berhadia lho.. dan pemenang kuis tahap 1 adalah Ibu Shinta dari SMKN 7 Medan. Hayooo.. mentang-mentang pemateri dari SMKN 7 Medan maka pemenangnya juga dari SMKN 7 Medan. Eeetiiitsss... tunggu dulu.. pembuat kuisnya teman-teman dari kalimantan.. so.. ini asli pro tanpa rekayasa.. hehe.. koq jadi nama media pembelajaran ya..

Sahabat,, 
Demikianlah rangkaian berbagi praktik baik yang telah saya lakukan. Pembatik ini memang sangaaatttt luaaar biasa. Nyesal gak ikut. 

LAMPIRAN KEGIATAN

DAFTAR HADIR


REKAMAN WEBINAR SATE BERKOBAR SERI 1



VLOG



#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2024
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar

WEBINAR BEST PRACTICE: PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN

Halo Sahabat Teknologi

Gimana kabasnya?..

Kali ini, saya berbagi cerita tentang pengelaman seru webinar bersama teman-teman IGI Ogan Ilir Sumatera Selatan. Bagaimana keseruannya.. ini dia..

Pada Hari Sabtu, 19 Oktober 2024, saya me-DM via FB seorang teman dari SUMSEL. Namanya Ibu Juwaira. Seorang guru yang begitu aktif dalam dunia pendidikan. Saya menanyakan apakah ada potensi untuk berkolaborasi antar provinsi, yaitu: Provinsi Luar Negeri dan Sumatera Selatan. Tak butuh waktu lama. Esoknya beliau me-DM saya via FB. "Mau kolaborasi dengan team Sumsel Jambi ga?" Kaget plus gembira rasanya. Karena yang saya tawarkan hanya Sumsel dan LN, ternyata bertambah satu lagi provinsinya, yaitu Jambi. 

Pembicaraan kami berlanjut di WA untuk membahas kegiatan webinar ini. Beliau meminta saya untuk mengirimkan Foto dan materi yang akan dipresentasikan dan beliau juga memasukkan saya dalam group Webinar IGI OI. Saya merasa sangat senang, teman-teman dalam group begitu ramah dan hangat. Dskusi pun berjalan dengan aktif. 

Pada tanggal 22 Oktober 2024 pukul 15.02 waktu sabah, Ibu Juwaira mengirimkan flyer dan narasinya. Tujuannya adalah sebagai koreksi apakah ada salah penulisan nama, gelar dan asal sekolah. Setelah direvisi, maka flyer final pun di share beliau. Tanpa di minta, saya langsung memposting di media sosial saya seperti WA. Saya membagikannya ke group-group WA. Pada tanggal 24 Oktober saya mempostingnya di FB saya. 

Selanjutnya, insight dari postingan ini dapat dilihat pada tampilan di bawah ini ya Sahabat..

Gambar 1. Insight postingan di FB

Mesti insight-nya tidak terlalu tinggi, namun sudah ada yang mengonfirmasi akan bergabung dalam kegiatan webinar ini.  Hal ini membuat saya semakin semangat dan optimis kegiatan ini Insya Allah akan berjalan dengan lancar. 

Sahabat..
Hari yang ditunggu akhirnya tiba, pada Hari Jumat, tanggal 25 Oktober 2024 pukul 19,00 WIB kegiatan ini dilaksanakan. Kegiatan ini dimoderatori oleh Ibu Helen, M.Pd dari Pengurus IGI Kabupaten Ogan Ilir. Ada beberapa keynote speaker dalam webinar ini, yaitu: 
  1. bu Ohorella Erma, M.Ikom (Kepala BGP Prov. Sumatra Selatan)
  2. Bapak Ahmad Ardius, M.Pd (Duta Teknologi Kemendikbudristek 2018, Ketua Komunitas Sahabat Teknologi Sumsel 2024)
  3. Bapak Sapto Abadi, M.Pd (Ketua PD IGI Kabupaten Ogan Ilir)
dengan narasumber yang keren-keren, yaitu:
  1. Rindi Eka Putri, S.Pd (Sahabat Teknologi Sumatra Selatan)
  2. Dian Perdana Putra, M.Pd (Sahabat Teknologi Sumatra Selatan)
  3. Fajar Efendi Daulay, M.Pd (Sahabat Teknologi Luar Negeri)
  4. Mairoza HR, S.S., Gr (Sahabat Teknologi Jambi)
Sahabat, setelah dua narasumber tampil, maka tibalah giliran saya untuk tampil. Rasa deg-degan muncul. Namun harus semangat agar bisa sharing pengalaman dengan Bapak/Ibu guru hebat yang telah mengikuti kegiatan webinar ini. 


LAMPIRAN KEGIATAN

DAFTAR HADIR


VLOG


#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2024
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar

DISEMINASI PRAKTIK BAIK DI CLC SANTO THOMAS

Hello Sahabat Teknologi

Hari ini, Kamis, 24 Oktober 2024 saya berangkat menuju CLC Santo Thomas bersama Bapak Exsaris Januar untuk melaksanakan berbagi praktik baik di CLC tersebut. CLC St Thomas berada di Tuaran, sekira 27 Km dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu. Guru bina di CLC ini adalah Bapak Mulyadi. Perjalanan menuju CLC ini sekira 30 Menit. Setibanya di CLC tersebut, kami disambut dengan hangat oleh Bapak Mulyadi. Kami langsung diarahkan menuju salah satu ruang kelas dimana tempat pertemuan dilaksanakan. 

Pada sesi pertama di isi oleh Bapak Exsaris sebagai pemateri sedangkan saya sebagai moderator. Pak Exsaris berbagi praktik baik selama 15 s.d. 20 menit. Setelah selesai, kami bertukar peran. Saya menjadi pemateri sedangkan Bapak Exsaris menjadi moderatornya. 

Gambar 1. Pemateri sedang menjelaskan Media Pembelajaran ASLI PRO

Selain menjelaskan tentang Implementasi Media Pembelajaran ASLI PRO, saya juga mendemonstrasikan media ini pada Pembelajaran Projek Based Learning. Hal ini menambah antusias Bapak/Ibu guru. 

Gambar 2. Pemateri sedang mendemonstrasikan Media Pembelajaran ASLI PRO

Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dengan Guru-guru dan pengelola CLC St Thomas. 

Gambar 2. Bersama dengan Guru-guru dan Pengelola CLC St Thomas 

LAMPIRAN KEGIATAN
MATERI PRESENTASI


SURAT IZIN DAN DAFTAR HADIR

TESTIMONI GURU ST THOMAS


VLOG


#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2024
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar 






Powered by Blogger.