Results for Bisnis Ritel

STRATEGI PENENTUAN HARGA

STRATEGI PENENTUAN HARGA


Pertanyaan Pemantik

Perhatikan tayangan video di bawah ini:


Berdasarkan tayangan di atas, jawablah pertanyaan berikut:

Pengertian Strategi Harga 

Harga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan dan unsur-unsur lainnya yang memerlukan biaya. Harga adalah unsur program pemasaran yang paling mudah disesuaikan berdasarkan karakteristik produk, saluran distribusi dan promosi. Harga juga mempresentasikan posisi nilai oleh perusahaan kepada pasar tentang produk atau merknya. Harga juga merupakan aspek penting dalam kegiatan marketing mix, mengingat harga sebagai penentu laku tidaknya suatu produk. Kesalahan dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan.   

Tujuan Penentuan Harga 

  1. Untuk Bertahan Hidup. Penentuan harga dimaksudkan agar produk atau jasa yang ditawarkan tetap eksis di pasar. 
  2. Untuk Memaksimalkan Laba. Penentuan harga dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan sehingga keuntungan yang didapatkan juga meningkat.  
  3. Untuk Memperbesar Market Share. Harga yang murah diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan mengalihkan perhatian pelanggan pesaing. 
  4. Mutu Produk.  Harga dapat memproyeksikan mutu dan kualitas suatu produk. 
  5. Karena Pesaing, Penentuan harga yang ditawarkan disarankan tidak melebihi harga pesaing. 
Bank atau lembaga keuangan harus memperhatikan banyak faktor dalam menentukan kebijakan penetapan harganya. Berikut ada enam prosedur dalam menentukan kebijakan penetapan harga, yaitu memilih tujuan penetapan harga, menentukan permintaan, memperkirakan biaya, menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing, memilih metode penetapan harga, serta memilih harga akhir.

Metode Penentuan Harga 

Bank Penentuan harga dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Berikut metode-metode yaang digunakan dalam menetapkan harga.
  1. Penentuan Harga Berdasarkan Pelanggan. Harga dibedakan berdasarkan jenis nasabah utama (primer) atau nasabah biasa (sekunder). 
  2. Penentuan Harga Berdasarkan Bentuk Produk.  Harga ditentukan berdasarkan bentuk produk atau kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh suatu produk, misalnya untuk kartu kredit ada master card dan ada visa card. 
  3. Penentuan Harga Berdasarkan Tempat.   Harga yang ditentukan berdasarkan lokasi cabang bank di mana produk atau jasa ditawarkan. 
  4. Penentuan Harga Berdasarkan Waktu.  Harga yang ditentukan berdasarkan periode atau masa tertentu dapat berupa jam, hari, minguan, atau bulanan. 
Penetapan harga untuk produk baru sebagai berikut: 
  1. Market Skimming Pricing. Harga awal produk ditetapkan dengan nilai setinggi-tingginya untuk menunjukkan kualitas produk yang baik. 
  2. Market Penetration Pricing. Harga ditetapkan serendah mungkin untuk menguasai pasar.

Strategi Penetapan Harga 

Penetapan harga barang atau jasa merupakan suatu strategi yang paling penting bagi perusahaan untuk menghadapi sengitnya persaingan dan rendahnya pertumbuhan penjualan di pasar. Selain itu penentuan harga juga bertujuan untuk memantapkan posisi perusahaan di pasar dan memanfaatkan peluang. Harga berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan persepsi pembeli dalam memilih suatu produk. Harga menjadi suatu ukuran tentang kualitas produk apabila pelanggan sulit mengevaluasi produk-produk yang kompleks. Masalah penetapan harga ini, tertuang dalam UULPM Pasal 5 dan PUTS, yaitu sebagai berikut:
  1. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada dasar bersangkutan yang sama. 
  2. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak berlaku bagi: a. Suatu prjanjian yang dibuat dalam suatu usaha patungan atau, b. suatu perjanjian yang didasarkan undang-undang yang berlaku. 

Pemasaran Bank 

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu menciptakan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi akan menentukan harga barang dan jasa bagi konsumen. Bank yang memberikan layanan jasa keuangan juga memerlukan strategi pemasaran dalam pemasaran jasanya. Perkembangan teknologi berkorelasi positif dengan perkembangan dunia perbankan. Proses pelayanan nasabah pun menjadi lebih efisien. Contohnya saat ini mentrasfer uang sangat mudah dilakukan dengan sistem online komputer, padahal sebelumnya untuk mengirim uang dari satu bank ke bank lainnya memerlukan waktu berhari-hari. Di sisi lain, saat ini melakukan penarikan uang tidak perlu dilakukan ke bank tapi cukup menggunakan mesin ATM. Dalam memasarkan jasanya, bank menempuh cara-cara dibawah ini untuk mencapai sasarannya: 
  1. Penciptaan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabahnya. 
  2. Pemberian nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan. 
  3. Penciptaan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya.
  4. Pemberian informasi yang sangat dibutuhkan nasabah dalam hal keuangan. 
  5. Pemberian layanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah. 
  6. Melakukan promosi guna menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank. 
  7. Mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah yang baru dengan melihat kuantitas dan kualitasnya. 
Setiap usaha, baik yang bersifat profit atau sosial membutuhkan kegiatan pemasaran. Pemasaran penting dilakukan dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk atau jasa. Pemasaran juga dilakukan untuk menghadapi peningkatan jumlah pesaing yang semakin bertambah seiring berjalannya waktu. 

Metode dan Strategi untuk Menentukan Harga Jual

Seiring berjalannya waktu, menentukan harga jual suatu produk akan semakin memiliki banyak pertimbangan. Kali ini Cakap akan mengajak kamu berkenalan dengan 12 metode dan strategi untuk menentukan harga jual yang bisa kamu pertimbangkan. 

1. Penetration Pricing 

Merupakan strategi di mana pelaku bisnis menetapkan harga yang jauh lebih mudah dari kompetitor untuk menarik pelanggan dan membangun reputasi. Seperti namanya, metode ini biasa digunakan ketika bisnismu baru memasuki pasar. 

2. Skimming Pricing

Biasa digunakan untuk produk berbau teknologi yang baru atau produk “kekinian” dan musiman. Strategi ini dimulai dengan menerapkan harga tinggi pada awal kemunculan produk dan kemudian menurunkan harganya secara perlahan ketika produk sudah tidak relevan. 

3. High-Low Pricing

Mirip dengan Skimming, tetapi penurunan harga dalam High-Low Pricing dilakukan secara drastis, bukan perlahan. High-low Pricing biasanya digunakan untuk produk musiman, yang ketika musimnya berlalu, penjual banting harga dengan memberi diskon besar-besaran. 

4. Premium Pricing

Premium Pricing dilakukan dengan menetapkan harga yang lebih tinggi dari pasaran untuk membangun kesan eksklusif. Bisa digunakan untuk produk fashion dan teknologi yang memang menawarkan kualitas dan pelayanan lebih untuk target market yang menyukai hal tersebut. 

5. Psychological Pricing

Metode ini menggunakan trik yang mempermainkan psikologi pembeli dengan mengubah harga, kemasan, atau penempatan produk. Misalnya dengan menuliskan harga senilai Rp999.000 alih-alih Rp1.000.000 atau “diskon 50% untuk pembelian produk kedua”. 

6. Bundle Pricing

Bundle Pricing adalah cara menentukan harga dengan menawarkan paket pembelian yang berisi dua atau lebih produk dalam satu harga. Hal ini dilakukan untuk membuat pembeli membeli lebih banyak produk atau menambah pembelian mereka. Toko ritel dan restoran termasuk yang sering menggunakan strategi ini. 

7. Competitive Pricing

Menentukan harga dengan cara ini cocok digunakan di e-commerce di mana pembeli dengan mudah membandingkan harga suatu produk. Competitive Pricing dilakukan dengan mempertimbangkan kompetitor dan harga pasar, di mana menjual sedikit di bawah harga pasar mungkin akan menarik pelanggan. 

8. Cost-plus Pricing

Cost-plus Pricing adalah cara menentukan harga produk dengan menjumlahkan modal dan dengan persentase tertentu. Metode ini terbilang “basic” karena termasuk dalam rumus dasar menentukan harga jual tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal. 

9. Dynamic Pricing

Penetapan harga dengan Dynamic Pricing adalah menyesuaikan permintaan pasar dalam menentukan harga. Industri yang menggunakan strategi ini di antaranya perhotelan dan penerbangan yang menetapkan harga berbeda setiap hari untuk memaksimalkan keuntungan. 

10. Economy Pricing

Economy Pricing dilakukan dengan menetapkan harga ekonomis secara konsisten dengan tujuan menghasilkan keuntungan dari volume penjualan yang tinggi. Strategi ini biasa dilakukan oleh sektor barang komoditas yang biaya produksinya rendah. 

11. Freemium Pricing

Pernahkah kamu men-download suatu aplikasi secara gratis namun kemudian ditawarkan berlangganan untuk mengakses lebih banyak fitur? Strategi inilah yang dilakukan dalam Freemium Pricing, di mana pelanggan yang merasa produknya bermanfaat akan tertarik untuk membayar. 

12. Loss-leader Pricing

Strategi menetapkan harga rendah untuk produk-produk tertentu untuk membuat pelanggan membeli produk tersebut meskipun awalnya tidak berencana membeli. Supermarket sering menggunakan cara ini untuk menarik lebih banyak pelanggan pada hari tertentu. 

Soal Diskusi


Contoh Kasus Cara Menentukan Harga Jual

Apakah penjelasan mengenai cara menghitung harga jual dan cara menentukan harga jual di atas sudah memberimu pencerahan? Kali ini kita akan lebih lanjut membahas cara menghitung harga jual untuk beberapa contoh kasus. 

1. Cara menentukan harga jual makanan

Metode atau strategi menentukan harga jual produk makanan yang bisa kamu lakukan antara lain adalah dengan Bundle Pricing dan Psychological Pricing. Contoh:

Sebuah toko menawarkan berbagai pilihan makanan dan minuman ringan dan akan menerapkan Bundle Pricing dengan memaketkan minuman A dan makanan B. 

Harga Makanan A Rp20.000 dengan modal Rp15.000 (keuntungan Rp5.000)
Harga makanan B Rp25.000 dengan modal Rp18.000 (keuntungan Rp7.000)
Total modal untuk minuman A dan makanan B = Rp33.000

Total keuntungan jika dijual terpisah = Rp12.000

Dengan strategi Bundle Pricing, kamu bisa mencoba menurunkan harga jual dengan maksud agar pembeli tertarik membeli kedua produk ini sekaligus. Misalnya dengan menetapkan harga jual paketnya Rp42.500 atau lebih mudah Rp2.500 dibandingkan menjualnya terpisah. 

Keuntunganmu mungkin berkurang dari Rp12.000 menjadi Rp9.500, namun diharapkan dengan cara ini akan lebih banyak pelanggan yang membeli keduanya sekaligus. Akan lebih baik jika kamu memaketkan minuman best seller dengan makanan best seller agar semakin menarik. 

2. Cara menentukan harga jual barang online dengan ongkir

Berjualan secara online tentunya membuatmu memiliki variabel baru yang perlu dipertimbangkan secara keseluruhan. Salah satu yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga akhir adalah ongkos kirim. 

Dalam sistem penjualan dan penentuan harga yang sederhana, ongkir akan dibebankan kepada pembeli. Kamu hanya perlu menambahkannya dengan harga jual akhir produkmu. Contoh: 

Sebuah toko pakaian menjual sebuah atasan wanita seharga Rp100.000 dan akan mengirimkannya ke luar kota dengan biaya ekspedisi Rp10.000. 

Harga akhir = harga produk + ongkos kirim

= Rp100.000 + Rp10.000

= Rp110.000

3. Cara menentukan harga jual barang online

Berjualan secara online, kamu tentunya memiliki hal lain untuk dipertimbangkan dalam menentukan harga jual. Misalnya biaya administrasi untuk platform dan biaya iklan untuk promosi secara digital. Jika demikian, kamu perlu memasukkannya ke dalam biaya atau modal dalam rumus menentukan harga jual. Contoh:

Mita memiliki toko online di platform e-commerce di mana setiap transaksi penjual dikenakan biaya 1% dari harga setiap produknya. Minggu ini Mita meluncurkan produk baru yang modalnya Rp80.000 per produk sebanyak 100 buah. Agar penjualannya efektif, Mita memutuskan untuk beriklan di platform dengan biaya Rp100.000 untuk satu bulan. 

Harga jual = biaya + margin keuntungan yang diharapkan

Biaya yang dikeluarkan Mita untuk satu produk:

Harga beli produk: Rp80.000
Biaya promosi: Rp100.000/100 buah = Rp1.000/buah
Biaya platform: belum diketahui 

Total biaya sementara per buah = harga beli produk + biaya promosi
= Rp80.000 + Rp1.000
= Rp81.000

Dengan ini Mita sudah dapat menentukan harga jual dengan menjumlahkan biaya sementara di atas dengan keuntungan kotor yang diinginkan. Misalnya, mita menetapkan keuntungan keuntungan kotor Rp15.000 untuk setiap produknya. 

Harga jual sementara = biaya total sementara + keuntungan yang diharapkan
= Rp81.000 + Rp15.000
= Rp 96.000

Sampai di sini dapat dicari biaya platform secara kasar yaitu 1% x Rp96.000 = Rp960

Jika Mita menjual produk seharga Rp96.000, maka biaya platform akan dikurangi dari keuntungan kasarnya. 

Dalam situasi ini lah strategi menentukan harga barang diperlukan. Katakanlah Mita menggunakan strategi Competitive Pricing, dengan demikian Mita bisa mempertimbangkan hal berikut:

  1. Menaikkan harga akhir dengan pertimbangan kompetitor dengan produk serupa serta reputasi toko. Pelanggan tentunya lebih tertarik dengan harga yang lebih murah atau reputasi toko yang lebih baik. 
  2. Menurunkan harga sedikit di bawah kompetitor agar produk lebih bersaing dengan pertimbangan keuntungan yang didapat mungkin berkurang.

4. Cara menentukan harga jual produk bagi reseller

Jika kamu adalah seorang reseller, tidak banyak hal yang perlu kamu pertimbangkan dalam menentukan harga jual. Hal ini karena kamu telah membeli satu produk utuh tanpa biaya produksi, sehingga kamu hanya perlu menetapkan keuntungan yang ingin kamu dapatkan. 

Meski demikian, kamu tetap harus menggunakan strategi dengan mempertimbangkan daya beli, harga produk di pasaran, kompetitor, dan lain-lain.

Misalnya kamu ingin menjadi reseller produk hijab yang kamu beli seharga Rp18.000. Jika kamu menetapkan keuntungan kotor Rp5.000, kamu bisa menjualnya dengan harga Rp23.000. Jika harga pasaran jilbab tersebut ternyata Rp22.000, maka berarti kamu tidak bisa mendapatkan keuntungan sebanyak yang diinginkan. 

Strategi yang bisa kamu terapkan adalah dengan mencari supplier lain yang menawarkan harga lebih murah sehingga keuntungan bisa dimaksimalkan. 

Nah, demikianlah penjelasan mengenai cara menghitung harga jual, beberapa strateginya, serta contoh kasus. Semoga bisa memberimu bisa membantu bagi kamu yang saat ini sedang memperjuangkan bisnis atau usaha milik sendiri. 

Soal Studi Kasus

Apakah Anda Sudah Paham Majamenen Pergudangan? Yuk, Cari Tahu Jawabannya!

Manajemen Pergudangan



Mulai Dari Diri

Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik mampu mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) tentang manajemen pergudangan dan prosedur aktivitas pergudangan. 

Pertanyaan Pemantik:

Sebelum kita membahas apa itu pergudangan, maka Ananda diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

Terima kasih Saya sampaikan kepada Ananda yang telah berpartisipasi aktif dalam menjawab pertanyaan di atas.


Eksplorasi Konsep


Tujuan Pembelajaran:

  1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian gudang dengat tepat
  2. Peserta didik dapat menjelaskan unsur-unsur gudang dengat tepat
  3. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi gudang dengat tepat

Kegiatan Pemantik

Gudang merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam gudang, dan memisahkan gudang dari perdagangan. Gudang sendiri diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu gudang tradisional dan gudang modern. 

Gambar sebuah gudang 

Gudang tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar. Sedangkan gudang modern adalah tidak banyak berbeda dari gudang tradisional, namun gudang jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga.

Bacalah kutipan di atas dan renungkan, apa peran Ananda saat ini sebagai siswa di abad 21 ini?. Serta bagaimana pentingnya peran Ananda dalam sebuah gudang khususnya gudang yang ada di Sekolah/tempat yang lain. Mengapa memahami gudanga begitu penting dan semakin diperlukan dalam dunia yang semakin beragam. Hal ini tentunya berkaitan dengan peran Ananda yang begitu besar dalam membesarkan gudang sekolah/tempat yang lain dalam hal ini kantin. Oleh karena itu, Ananda harus memahami apa itu gudang. Silahkan ceritakan pemikiran Ananda pada form di bawah ini dengan ketentuan:

  1. Minimal 2 paragraf dan 1 paragraf minimal 5 kalimat.
  2. Cerita harus menjawab semua pertanyaan di atas.
  3. Tidak dibenarkan menggunakan AI


Materi


Pengertian Gudang

Gudang dikenal sebagai tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu, misalnya gudang tradisional, pusat perbelanjaan, pertokoan, mall, plaza, dan sebutan lainnya.Menurut kajian ilmu ekonomi, gudang merupakan suatu tempat terjadinya interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang atau jasa tertentu. Proses interaksi tersebut dapat menetapkan harga keseimbangan (harga gudang) dan jumlah yang diperdagangkan.

Jika dilihat dari sudut pandang pemasaran, gudang dapat dimaknai sebagai orang-orang ataupun organisasi yang mempunyai kebutuhan akan produk dan mereka memiliki daya beli yang cukup guna memenuhi kebutuhan tersebut.

Menurut pendapat umum, gudang adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang dan jasa. Jadi, secara sederhana, dapat dikatakan bahwa pembeli dan penjual harus bertemu secara langsung di tempat yang dinamakan gudang.

Namun, di zaman serba daring seperti sekarang ini, tempat bertemunya penjual dan pembeli tidak harus secara langsung. Transaksi jual beli tetap dapat mereka lakukan melalui media telepon ataupun internet. namun juga bisa dilakukan melalui media internet yang disebut dengan marketplace.

              Penjual dan pembeli sedang melakukan transaksi di market place

Dengan demikian, pengertian gudang dalam artian luas adalah salah satu dari berbagai sistem, prosedur, hubungan sosial, dan tempat usaha menjual barang, jasa, serta tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan imbalan uang. Uang yang digunakan untuk transaksi jual beli tersebut dapat berupa uang kartal, uang giral, kartu kredit, kartu debit, PayPal, dan berbagai macam dompet virtual seperti Ovo, GoPay, dan lain-lain.

Carilah pengertian gudang menurut para ahli minimal 5 pengertian. Dari 5 pendapat para ahli tersebut, pendapat siapa yang Ananda dukung, beri penjelasannya dan tuliskan pada form di bawah ini:

Unsur-unsur Gudang

a.     Penjual

Penjual adalah individu atau perusahaan yang menjual produk ataupun jasanya tersebut kepada konsumen. Prinsip penjual adalah berusaha untuk memenuhi selera pembeli dengan berbagai macam iklan dan promosi untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut.

b.     Pembeli

Pembeli adalah individu ataupun perusahaan yang membeli produk tertentu untuk digunakan sendiri atau diproses kembali. Prinsip pembeli adalah mendapatkan produk dengan mutu/kualitas terbaik, serta memiliki harga seminim mungkin.

c.      Produk

Produk adalah segala sesuatu, baik berupa barang maupun jasa, yang ditawarkan penjual pada sebuah gudang untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

d.     Transaksi Jual Beli

Transaksi jual beli adalah transaksi yang dilakukan oleh penjual yang menawarkan barang ataupun jasa kepada pembeli yang telah disepakati dengan harga tertentu. Transaksi jual beli diakhiri dengan proses perpindahan kepemilikan barang dari penjual kepada pembeli.

Menurut pendapat Ananda, apakah unsur-unsur gudang di atas saling melengkapi dan  berhubungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya? Tuliskan pendapat Ananda pada form di bawah ini.

Fungsi Gudang

a. Fungsi Penetapan Harga/Nilai

Gudang merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang saling bertransaksi dan membuat kesepakatan harga atas produk yang diperjualbelikan. Dalam kegiatan bertransaksi yang terjadi di gudang, harga suatu produk dapat berubah-ubah sesuai dengan kesepakatan penjual dan pembeli ataupun berdasarkan kondisi gudang saat transaksi terjadi.

b. Fungsi Distribusi Produk

Distribusi produk merupakan suatu aktivitas penyaluran barang yang diproduksi oleh produsen kepada konsumen. Pihak yang melakukan kegiatan distribusi dikenal dengan istilah distributor. Dalam kegiatan distribusi, gudang berperan sebagai distributor yang mempermudah produsen mendistribusikan barang secara langsung ke konsumen.

c. Fungsi Promosi

Gudang merupakan tempat berkumpulnya para konsumen atau pembeli. Dengan demikian, gudang merupakan tempat yang tepat bagi produsen untuk mempromosikan atau memperkenalkan produk-produknya secara langsung kepada konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan di gudang juga lebih efektif karena ditujukan langsung kepada sasaran produsen.

d. Fungsi Penyerapan Tenaga Kerja

Dalam operasionalnya sehari-hari, gudang melibatkan banyak pihak, mulai dari tukang sapu, petugas keamanan, hingga tenaga-tenaga profesional. Oleh karena itu, gudang juga berfungsi sebagai tempat penyerapan tenaga kerja.

e. Menyediakan Kebutuhan di Masa Mendatang

Gudang merupakan tempat bagi konsumen untuk memperoleh berbagai kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup konsumen tidak hanya berlaku di masa kini, tetapi juga di masa depan. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen di masa depan, gudang berperan sebagai fasilitator yang dapat mengelola tabungan dan investasi. Gudang yang demikian dapat ditemukan dalam bentuk gudang modal.

Berdasarkan fungsi gudang di atas, fungsi manakah yang pernah Ananda alami (lakukan). Tuliskan penjelasan Ananda pada form di bawah ini.

Jenis-jenis Gudang

Untuk memuaskan keinginan dan memenuhi kebutuhan hidupnya, konsumen memerlukan berbagai macam produk, baik barang maupun jasa, seperti bahan pangan, air, pakaian, perumahan, layanan kesehatan, dan layanan pendidikan. Dengan demikian, hendaknya produsen mengenal potensi gudang yang hendak ia masuki, seperti apakah gudang tersebut, berapa besar pangsa gudang tersebut, dan bagaimana perkembangannya di kemudian hari.

a.     Gudang Berdasarkan Cara Bertransaksinya

1) Gudang Tradisional

Seiring dengan perkembangan zaman, gudang-gudang tradisional sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh gudang-gudang modern. Gudang tradisional sering digambarkan sebagai gudang dengan kondisi yang becek dan bau. Bentuk bangunan gudang tradisional biasanya terdiri atas los, kios-kios, atau gerai.

Pada gudang tradisional, pembeli dilayani langsung oleh penjual. Transaksi jual-beli biasanya terjadi melalui proses tawar-menawar harga. Selain itu, pada umumnya harga yang diberikan penjual untuk suatu barang ataupun jasa bukanlah harga tetap. Dengan demikian, harga tersebut masih dapat ditawar. Jika harganya cocok, pembeli dapat langsung melakukan pembayaran kepada penjual. Beberapa contoh gudang tradisional yang “legendaris” di Indonesia, di antaranya Gudang Baru di Bandung, Gudang Klewer di Solo, Gudang Beringharjo di Yogyakarta, dan Gudang Johar di Semarang.

2) Gudang Modern

Berbeda dengan gudang tradisional, gudang modern berada dalam bangunan modern dengan lantai yang bersih dan tidak becek. Pada gudang modern, penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung. Pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Di sini, tidak ada transaksi tawar-menawar harga. Pembeli dapat mengetahui harga barang dengan melihat label harga yang tercantum pada barang, atau melalui price scanner yang disediakan oleh pengelola. Pembayaran dilakukan di meja kasir yang telah disediakan. Contoh gudang modern adalah gudang swalayan yang kini dapat dengan mudah ditemukan di berbagai kota, baik kota besar maupun kota kecil.

3) Gudang Daring/Gudang Online

Gudang daring adalah gudang yang menjadi sarana jual beli barang ataupun jasa melalui dunia maya atau internet. Gudang daring dapat ditemukan dalam bentuk toko daring (online store) ataupun marketplace. Pengunjung internet dapat melihat produk yang ditawarkan melalui foto ataupun video, serta dapat langsung memesan produk tersebut secara daring. Pembayaran produk yang dibeli di gudang daring dilakukan melalui transfer antar rekening bank, kartu kredit, PayPal, pembayaran di tempat (cash on delivery), pembayaran melalui Alfamart atau Indomaret, dan sebagainya. Contoh dari gudang daring yaitu Tokopedia, Bukalapak, shopee dan bermacam jenis online shop lainnya.


Berdasarkan penjelasan di atas, gudang manakah yang pernah Ananda bertranskasi di dalamnya? Tuliskan penjelasan Ananda pada form di bawah ini.

Jika Bapak/Ibu Guru ingin menggunakan form di atas, silahkan kirim email Bapak/Ibu Guru ke fajardaulay@gmail.com. Insya Allah akan saya jadikan kolaborator.

Strategi Pemasaran Bisnis Ritel


 Strategi Pemasaran Bisnis Ritel

Membicarakan strategi pemasaran memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara dan usaha bisa dijadikan sebagai strategi untuk memasarkan sebuah produk. Salah satu strategi yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah pemasaran dengan sistem retail atau eceran. Yang dimaksud dengan strategi pemasaran retail atau eceran sendiri adalah segala kegiatan jual-beli yang bertujuan menyalurkan barang kepada konsumen akhir, guna memenuhi kebutuhan pribadi para konsumen.

Sebagian besar pelaku usaha memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, sebab peluang pasar yang paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata membeli suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari. Tak heran bila saat ini perkembangan bisnis retail juga sangat pesat, lihat saja bisnis toko kelontong, minimarket, hingga bisnis retail yang sudah besar seperti Matahari, Alfamart, Indomart dan Hero banyak dicari para konsumen.

Tingginya permintaan pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih strategi pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran. Meskipun cara ini terbilang mudah, namun persaingan pasar bisnis retail sudah sangat tinggi. Maka dari itu bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis retail, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut untuk memenangkan pasar:

Menentukan Target Pasar

Tugas utama dalam mengembangkan strategi retail adalah menetapkan sasaran pasar. Proses ini diawali dengan menetapkan segmentasi pasar. Ritel yang sukses selalu mendasarkan upaya untuk mengenali pelanggannya. Sasaran pasar dalam ritel seringkali di tetapkan berdasarkan faktor demografis, geografis dan psikografis. Menetapkan sasaran pasar merupakan prasyarat untuk menetapkan bauran ritel.

Meskipun bisnis retail biasa menawarkan berbagai produk kebutuhan masyarakat, namun sebisa mungkin dapat memberikan pelayanan dan kepuasan pada target konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya saja lebih menekankan harga murah untuk menjangkau konsumen menengah kebawah atau menyediakan produk dengan kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar menengah keatas.

Menciptakan Loyalitas Pelanggan

Sebagaimana diketahui bahwa tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan merasa puas. Terciptanya kepuasaan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis sehingga memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya kesetiaan terhadap merek serta membuat suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2000: 105).

Menurut Tjiptono (2000: 110) loyalitas konsumen adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh konsumen.

Menciptakan loyalitas pelanggan merupakan strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran. Bukan hanya itu saja, dengan adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis retail untuk menghadapi persaingan pasar. Ciptakan programprogram promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen, contohnya saja dengan memberikan kartu diskon bagi para member atau mengadakan event promosi setiap akhir pekan.

Dalam menumbuhkan dan meningkatkan loyalitas pelanggan supaya datang berbelanja lagi dan lagi, sudah barang tentu peritel harus membuat program penjualan sehingga konsumen bergairah untuk datang dan berbelanja, di bawah ini diungkapkan bagaimana Carrefour mencitakan dan mempertahankan konsumennya.

Harga Bisa Berubah

Di tengah ketatnya persaingan di industri ritel, harga menjadi perhatian utama dalam memenangi persaingan pasar. Oleh karena itu, harga pun bisa cepat berubah di industri ini. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Dalam teori marketing, harga merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi pemasaran suatu produk. Mahal-murahnya harga sering kali menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka memilih suatu produk. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang maupun jasa. Dari kebiasaan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa strategi penetapan harga sangat berpengaruh terhadap pemasaran produk yang ditawarkan.

Dalam usaha retail penentuan harga jual sebuah produk tidak boleh diabaikan, jangan pernah menentukan harga jual produk secara sembarangan, harga jual suatu produk akan menjadi penentuan laku atau tidaknya barang tersebut serta berapa keuntungan per produk yang anda dapatkan. Sudah bukan hal yang tabu bahwa seorang costumer akan cenderung memilih produk dengan harga jual paling murah, dan costumer juga akan ikut membandingkan harga produk ditoko anda dengan harga jual produk ditoko sebelah. Sering kali terdapat kesalahan strategi dalam penentuan harga jual, tak jarang kita temui kasus penjual yang memberikan harga murah sehingga barangnya laku keras, namun setelah dikalkulasikan keuntungannya sedikit padahal sudah menjual banyak barang.

Untuk meningkatkan kesuksesan bisnis anda, ketahuilah beberapa strategi dalam penentuan harga jual berikut pembahasannya :

Menggunakan Rumus Sederhana

Beberapa pelaku usaha retail menggunakan pilihan keystone pricing dalam menentukan harga jual, dimana sebuah produk akan digandakan harganya hingga beberapa persen kenaikan harga, misalnya 50 %. Peningkatan harga ini dapat lebih rendah atau lebih tinggi lagi tergantung pada kondisi.

Berikut rumus sederhana dalam menentukan harga jual:

 Harga Jual = [(Harga Pokok) ÷ (100-persentase kenaikan harga)] × 100 Sebagai contoh, misalkan harga pokok dari produk tersebut ialah 50.000 dan persentase kenaikannya 45% dari harga pokok, maka berikut cara menghitungnya: Harga Jual = [(50.000) ÷ (100-40)] × 100 = (50.000÷55) × 100 = Rp. 91.000

Mengikuti Harga Yang disarankan Perusahaan

Ini merupakan strategi penentuan harga jual mengikuti saran saran pabrik/perusahann kepada pelanggan anda, sebagian perusahaan menyarankan seperti harga jual seperti ini untuk menciptakan standarisasi harga terhadap produk tersebut.

Keystone Pricing

Ini merupakan teknik menentukan harga yang sering dilakukan oleh para retailer yaitu hanya dengan menggandakan dari harga pokok untuk menentukan harga jual. Teknik ini tidak bisa diterapkan untuk semua jenis produk, karena tidak semua produk bisa anda jual dengan harga setinggi itu sebelum menggunakan teknik keystone fikirkan terlebih dahulu apakan harga ganda tersebut masuk akan untuk produk tersebut? Memang dengan menggunakan teknik ini anda dengan mudah dapat menentukan harga jual, namun tidak bisa dipraktekkan untuk semua produk.

Harga Diskon

Costumer sangat tertarik dengan potongan harga, salah satu strategi penentuan harga jual yaitu dengan memberi beberapa potongan harga, hal ini juga merupakan salah satu taktik dalam mensukseskan bisnis anda. Namun juga tetap harus mempelajari cara menentukan harga diskon agar tetap memberi keuntungan.

Harga Unik

Penjual sering kali menentukan harga jual dengan angka akhir yang lumayan unik seperti angka 9, 5 atau 7. Dan ternyata penggunaan angka akhir ini seperti memberikan keuntungan tersendiri bagi penjual, bila sebuah produk yang sama memiliki harga Rp. 1000 dan Rp. 950 maka anda tentu tau harga mana yang dipilih costumer bukan?

Menjual Murah

Anda dapat menentukan harga jual produk dengan memperhatikan harga jual dari pesaing anda, maka untuk menarik perhatian pelanggan maka anda dapat menjual sedikit lebih murah dari mereka. Namun pertimbangkan juga keuntungannya anda nantinya, jangan menjual terlalu murah.

Powered by Blogger.