Berdasarkan tayangan di atas, jawablah pertanyaan berikut:
Pengertian Strategi Harga
Harga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran
yang menghasilkan pendapatan dan unsur-unsur lainnya
yang memerlukan biaya. Harga adalah unsur program
pemasaran yang paling mudah disesuaikan berdasarkan
karakteristik produk, saluran distribusi dan promosi.
Harga juga mempresentasikan posisi nilai oleh
perusahaan kepada pasar tentang produk atau merknya.
Harga juga merupakan aspek penting dalam kegiatan
marketing mix, mengingat harga sebagai penentu laku
tidaknya suatu produk. Kesalahan dalam menentukan
harga akan berakibat fatal terhadap produk yang
ditawarkan.
Tujuan Penentuan Harga
Untuk Bertahan Hidup. Penentuan harga dimaksudkan agar produk atau
jasa yang ditawarkan tetap eksis di pasar.
Untuk Memaksimalkan Laba. Penentuan
harga
dimaksudkan
untuk
meningkatkan penjualan sehingga keuntungan yang
didapatkan juga meningkat.
Untuk Memperbesar Market Share. Harga
yang
murah
diharapkan
dapat
meningkatkan jumlah pelanggan dan mengalihkan
perhatian pelanggan pesaing.
Mutu Produk. Harga dapat memproyeksikan mutu dan kualitas
suatu produk.
Karena Pesaing, Penentuan harga yang ditawarkan disarankan
tidak melebihi harga pesaing.
Bank atau lembaga keuangan harus memperhatikan
banyak faktor dalam menentukan kebijakan penetapan
harganya. Berikut ada enam prosedur dalam menentukan
kebijakan penetapan harga, yaitu memilih tujuan
penetapan
harga,
menentukan
permintaan,
memperkirakan biaya, menganalisa biaya, harga dan
tawaran pesaing, memilih metode penetapan harga, serta
memilih harga akhir.
Metode Penentuan Harga
Bank
Penentuan harga dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Berikut
metode-metode yaang digunakan dalam
menetapkan harga.
Penentuan Harga Berdasarkan Pelanggan. Harga dibedakan berdasarkan jenis nasabah utama
(primer) atau nasabah biasa (sekunder).
Penentuan Harga Berdasarkan Bentuk Produk. Harga ditentukan berdasarkan bentuk produk atau
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh suatu produk,
misalnya untuk kartu kredit ada master card dan ada
visa card.
Penentuan Harga Berdasarkan Tempat. Harga yang ditentukan berdasarkan lokasi cabang
bank di mana produk atau jasa ditawarkan.
Penentuan Harga Berdasarkan Waktu. Harga yang ditentukan berdasarkan periode atau masa
tertentu dapat berupa jam, hari, minguan, atau
bulanan.
Penetapan harga untuk produk baru sebagai berikut:
Market Skimming Pricing.
Harga awal produk ditetapkan dengan nilai
setinggi-tingginya
untuk menunjukkan kualitas
produk yang baik.
Market Penetration Pricing.
Harga ditetapkan serendah mungkin untuk
menguasai pasar.
Strategi Penetapan Harga
Penetapan harga barang atau jasa merupakan suatu
strategi yang paling penting bagi perusahaan untuk
menghadapi sengitnya persaingan dan rendahnya
pertumbuhan penjualan di pasar. Selain itu penentuan
harga juga bertujuan untuk memantapkan posisi
perusahaan di pasar dan memanfaatkan peluang. Harga
berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan persepsi
pembeli dalam memilih suatu produk. Harga menjadi
suatu ukuran tentang kualitas produk apabila pelanggan
sulit mengevaluasi produk-produk yang kompleks.
Masalah penetapan harga ini, tertuang dalam UULPM
Pasal 5 dan PUTS, yaitu sebagai berikut:
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan
pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga
atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar
oleh
konsumen atau pelanggan pada dasar
bersangkutan yang sama.
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak
berlaku bagi:
a. Suatu prjanjian yang dibuat dalam suatu usaha
patungan atau,
b. suatu perjanjian yang didasarkan undang-undang
yang berlaku.
Pemasaran Bank
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam
perekonomian dan membantu menciptakan nilai
ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi akan menentukan
harga barang dan jasa bagi konsumen.
Bank yang memberikan layanan jasa keuangan juga
memerlukan strategi pemasaran dalam pemasaran
jasanya. Perkembangan teknologi berkorelasi positif
dengan perkembangan dunia perbankan. Proses
pelayanan nasabah pun menjadi lebih efisien. Contohnya
saat ini mentrasfer uang sangat mudah dilakukan dengan
sistem online komputer, padahal sebelumnya untuk
mengirim uang dari satu bank ke bank lainnya
memerlukan waktu berhari-hari. Di sisi lain, saat ini
melakukan penarikan uang tidak perlu dilakukan ke bank
tapi
cukup
menggunakan mesin ATM. Dalam
memasarkan jasanya, bank menempuh cara-cara
dibawah ini untuk mencapai sasarannya:
Penciptaan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan nasabahnya.
Pemberian nilai lebih terhadap produk yang
ditawarkan.
Penciptaan produk yang memberikan keuntungan dan
keamanan terhadap produknya.
Pemberian informasi yang sangat dibutuhkan nasabah
dalam hal keuangan.
Pemberian layanan yang maksimal mulai dari calon
nasabah menjadi nasabah.
Melakukan promosi guna menarik minat konsumen
untuk menjadi nasabah bank.
Mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha
mencari nasabah yang baru dengan melihat kuantitas
dan kualitasnya.
Setiap usaha, baik yang bersifat profit atau sosial
membutuhkan kegiatan pemasaran. Pemasaran penting
dilakukan dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen terhadap suatu produk atau jasa.
Pemasaran
juga
dilakukan
untuk menghadapi
peningkatan jumlah pesaing yang semakin bertambah
seiring berjalannya waktu.
Metode dan Strategi untuk Menentukan Harga Jual
Seiring berjalannya waktu, menentukan harga jual suatu produk akan semakin memiliki banyak pertimbangan. Kali ini Cakap akan mengajak kamu berkenalan dengan 12 metode dan strategi untuk menentukan harga jual yang bisa kamu pertimbangkan.
1. Penetration Pricing
Merupakan strategi di mana pelaku bisnis menetapkan harga yang jauh lebih mudah dari kompetitor untuk menarik pelanggan dan membangun reputasi. Seperti namanya, metode ini biasa digunakan ketika bisnismu baru memasuki pasar.
2. Skimming Pricing
Biasa digunakan untuk produk berbau teknologi yang baru atau produk “kekinian” dan musiman. Strategi ini dimulai dengan menerapkan harga tinggi pada awal kemunculan produk dan kemudian menurunkan harganya secara perlahan ketika produk sudah tidak relevan.
3. High-Low Pricing
Mirip dengan Skimming, tetapi penurunan harga dalam High-Low Pricing dilakukan secara drastis, bukan perlahan. High-low Pricing biasanya digunakan untuk produk musiman, yang ketika musimnya berlalu, penjual banting harga dengan memberi diskon besar-besaran.
4. Premium Pricing
Premium Pricing dilakukan dengan menetapkan harga yang lebih tinggi dari pasaran untuk membangun kesan eksklusif. Bisa digunakan untuk produk fashion dan teknologi yang memang menawarkan kualitas dan pelayanan lebih untuk target market yang menyukai hal tersebut.
5. Psychological Pricing
Metode ini menggunakan trik yang mempermainkan psikologi pembeli dengan mengubah harga, kemasan, atau penempatan produk. Misalnya dengan menuliskan harga senilai Rp999.000 alih-alih Rp1.000.000 atau “diskon 50% untuk pembelian produk kedua”.
6. Bundle Pricing
Bundle Pricing adalah cara menentukan harga dengan menawarkan paket pembelian yang berisi dua atau lebih produk dalam satu harga. Hal ini dilakukan untuk membuat pembeli membeli lebih banyak produk atau menambah pembelian mereka. Toko ritel dan restoran termasuk yang sering menggunakan strategi ini.
7. Competitive Pricing
Menentukan harga dengan cara ini cocok digunakan di e-commerce di mana pembeli dengan mudah membandingkan harga suatu produk. Competitive Pricing dilakukan dengan mempertimbangkan kompetitor dan harga pasar, di mana menjual sedikit di bawah harga pasar mungkin akan menarik pelanggan.
8. Cost-plus Pricing
Cost-plus Pricing adalah cara menentukan harga produk dengan menjumlahkan modal dan dengan persentase tertentu. Metode ini terbilang “basic” karena termasuk dalam rumus dasar menentukan harga jual tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.
9. Dynamic Pricing
Penetapan harga dengan Dynamic Pricing adalah menyesuaikan permintaan pasar dalam menentukan harga. Industri yang menggunakan strategi ini di antaranya perhotelan dan penerbangan yang menetapkan harga berbeda setiap hari untuk memaksimalkan keuntungan.
10. Economy Pricing
Economy Pricing dilakukan dengan menetapkan harga ekonomis secara konsisten dengan tujuan menghasilkan keuntungan dari volume penjualan yang tinggi. Strategi ini biasa dilakukan oleh sektor barang komoditas yang biaya produksinya rendah.
11. Freemium Pricing
Pernahkah kamu men-download suatu aplikasi secara gratis namun kemudian ditawarkan berlangganan untuk mengakses lebih banyak fitur? Strategi inilah yang dilakukan dalam Freemium Pricing, di mana pelanggan yang merasa produknya bermanfaat akan tertarik untuk membayar.
12. Loss-leader Pricing
Strategi menetapkan harga rendah untuk produk-produk tertentu untuk membuat pelanggan membeli produk tersebut meskipun awalnya tidak berencana membeli. Supermarket sering menggunakan cara ini untuk menarik lebih banyak pelanggan pada hari tertentu.
Soal Diskusi
Contoh Kasus Cara Menentukan Harga Jual
Apakah penjelasan mengenai cara menghitung harga jual dan cara menentukan harga jual di atas sudah memberimu pencerahan? Kali ini kita akan lebih lanjut membahas cara menghitung harga jual untuk beberapa contoh kasus.
1. Cara menentukan harga jual makanan
Metode atau strategi menentukan harga jual produk makanan yang bisa kamu lakukan antara lain adalah dengan Bundle Pricing dan Psychological Pricing. Contoh:
Sebuah toko menawarkan berbagai pilihan makanan dan minuman ringan dan akan menerapkan Bundle Pricing dengan memaketkan minuman A dan makanan B.
Harga Makanan A Rp20.000 dengan modal Rp15.000 (keuntungan Rp5.000)
Harga makanan B Rp25.000 dengan modal Rp18.000 (keuntungan Rp7.000)
Total modal untuk minuman A dan makanan B = Rp33.000
Total keuntungan jika dijual terpisah = Rp12.000
Dengan strategi Bundle Pricing, kamu bisa mencoba menurunkan harga jual dengan maksud agar pembeli tertarik membeli kedua produk ini sekaligus. Misalnya dengan menetapkan harga jual paketnya Rp42.500 atau lebih mudah Rp2.500 dibandingkan menjualnya terpisah.
Keuntunganmu mungkin berkurang dari Rp12.000 menjadi Rp9.500, namun diharapkan dengan cara ini akan lebih banyak pelanggan yang membeli keduanya sekaligus. Akan lebih baik jika kamu memaketkan minuman best seller dengan makanan best seller agar semakin menarik.
2. Cara menentukan harga jual barang online dengan ongkir
Berjualan secara online tentunya membuatmu memiliki variabel baru yang perlu dipertimbangkan secara keseluruhan. Salah satu yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga akhir adalah ongkos kirim.
Dalam sistem penjualan dan penentuan harga yang sederhana, ongkir akan dibebankan kepada pembeli. Kamu hanya perlu menambahkannya dengan harga jual akhir produkmu. Contoh:
Sebuah toko pakaian menjual sebuah atasan wanita seharga Rp100.000 dan akan mengirimkannya ke luar kota dengan biaya ekspedisi Rp10.000.
Harga akhir = harga produk + ongkos kirim
= Rp100.000 + Rp10.000
= Rp110.000
3. Cara menentukan harga jual barang online
Berjualan secara online, kamu tentunya memiliki hal lain untuk dipertimbangkan dalam menentukan harga jual. Misalnya biaya administrasi untuk platform dan biaya iklan untuk promosi secara digital. Jika demikian, kamu perlu memasukkannya ke dalam biaya atau modal dalam rumus menentukan harga jual. Contoh:
Mita memiliki toko online di platform e-commerce di mana setiap transaksi penjual dikenakan biaya 1% dari harga setiap produknya. Minggu ini Mita meluncurkan produk baru yang modalnya Rp80.000 per produk sebanyak 100 buah. Agar penjualannya efektif, Mita memutuskan untuk beriklan di platform dengan biaya Rp100.000 untuk satu bulan.
Harga jual = biaya + margin keuntungan yang diharapkan
Biaya yang dikeluarkan Mita untuk satu produk:
Harga beli produk: Rp80.000
Biaya promosi: Rp100.000/100 buah = Rp1.000/buah
Biaya platform: belum diketahui
Total biaya sementara per buah = harga beli produk + biaya promosi
= Rp80.000 + Rp1.000
= Rp81.000
Dengan ini Mita sudah dapat menentukan harga jual dengan menjumlahkan biaya sementara di atas dengan keuntungan kotor yang diinginkan. Misalnya, mita menetapkan keuntungan keuntungan kotor Rp15.000 untuk setiap produknya.
Harga jual sementara = biaya total sementara + keuntungan yang diharapkan
= Rp81.000 + Rp15.000
= Rp 96.000
Sampai di sini dapat dicari biaya platform secara kasar yaitu 1% x Rp96.000 = Rp960
Jika Mita menjual produk seharga Rp96.000, maka biaya platform akan dikurangi dari keuntungan kasarnya.
Dalam situasi ini lah strategi menentukan harga barang diperlukan. Katakanlah Mita menggunakan strategi Competitive Pricing, dengan demikian Mita bisa mempertimbangkan hal berikut:
Menaikkan harga akhir dengan pertimbangan kompetitor dengan produk serupa serta reputasi toko. Pelanggan tentunya lebih tertarik dengan harga yang lebih murah atau reputasi toko yang lebih baik.
Menurunkan harga sedikit di bawah kompetitor agar produk lebih bersaing dengan pertimbangan keuntungan yang didapat mungkin berkurang.
4. Cara menentukan harga jual produk bagi reseller
Jika kamu adalah seorang reseller, tidak banyak hal yang perlu kamu pertimbangkan dalam menentukan harga jual. Hal ini karena kamu telah membeli satu produk utuh tanpa biaya produksi, sehingga kamu hanya perlu menetapkan keuntungan yang ingin kamu dapatkan.
Meski demikian, kamu tetap harus menggunakan strategi dengan mempertimbangkan daya beli, harga produk di pasaran, kompetitor, dan lain-lain.
Misalnya kamu ingin menjadi reseller produk hijab yang kamu beli seharga Rp18.000. Jika kamu menetapkan keuntungan kotor Rp5.000, kamu bisa menjualnya dengan harga Rp23.000. Jika harga pasaran jilbab tersebut ternyata Rp22.000, maka berarti kamu tidak bisa mendapatkan keuntungan sebanyak yang diinginkan.
Strategi yang bisa kamu terapkan adalah dengan mencari supplier lain yang menawarkan harga lebih murah sehingga keuntungan bisa dimaksimalkan.
Nah, demikianlah penjelasan mengenai cara menghitung harga jual, beberapa strateginya, serta contoh kasus. Semoga bisa memberimu bisa membantu bagi kamu yang saat ini sedang memperjuangkan bisnis atau usaha milik sendiri.
Soal Studi Kasus
CONTOH PERHITUNGAN HARGA JUAL DAN BREAK EVENT POINT
No comments:
give comment ya