Results for Kewirausahaan

11 Ide Kampanye Promosi

11 Ide Kampanye Promosi dengan Contoh di Kehidupan Nyata


Ada begitu banyak merek yang bersaing untuk mendapatkan jumlah Rupiah yang terbatas. Kesimpulannya? Anda harus menonjol dari kerumunan penawaran yang sama. Bagaimana? Promosi dapat menjadi jawaban yang Anda cari.

Kami telah mengumpulkan lebih dari 10 contoh kampanye promosi yang digunakan oleh bisnis kecil dan perusahaan besar. 

1. Promosi pengiriman gratis


Pengiriman gratis adalah salah satu taktik promosi yang paling populer (dan menguntungkan) bagi penjual daring. Dengan menawarkan pengiriman gratis, Anda mungkin membuat pelanggan membayar lebih dari yang Anda harapkan. Ingatlah untuk menggunakan pengiriman gratis bersamaan dengan persyaratan pembelian minimum untuk meningkatkan nilai pesanan rata-rata Anda. Selain itu, lakukan dengan sungguh-sungguh. Buat pelanggan mendengar tentang kampanye pengiriman gratis Anda dengan menyertakannya di saluran komunikasi langsung Anda

2. Diskon untuk pelanggan baru (promo tripwire)


Kupon diskon adalah cara yang hebat untuk meningkatkan rasio konversi dan membuat penawaran Anda menonjol di antara para pesaing. Misalnya, Anda dapat menawarkan diskon dalam jumlah atau persentase tertentu untuk pembelian berikutnya dan mengirimkannya ke pelanggan yang baru mendaftar melalui email. Biasanya, bisnis cenderung menawarkan diskon yang sangat menarik bagi pembeli pertama kali untuk mengonversi mereka. Ini disebut promosi tripwire.

3. Promosi pembatalan keranjang belanja


Keranjang belanja yang ditinggalkan merupakan salah satu tantangan terbesar dalam penjualan daring. Hal ini dikonfirmasi oleh statistik – menurut penelitian oleh Baymard Institute, sebanyak 69% pembeli daring akhirnya meninggalkan keranjang belanja. Promosi merupakan cara yang tepat untuk mendorong pelanggan di sepanjang jalur penjualan dan memberi insentif kepada mereka untuk menyelesaikan belanjaan mereka. Untuk contoh dan ide lebih lanjut mengenai promosi pengabaian keranjang belanja, kunjungi di sini .

4. Program rujukan dan pemasaran dari mulut ke mulut



Program rujukan memungkinkan Anda memberi penghargaan kepada pelanggan karena menyebarkan informasi tentang bisnis Anda. Ini adalah cara yang fantastis untuk menurunkan biaya akuisisi pelanggan, memelihara advokasi pelanggan, dan mengidentifikasi calon duta merek yang nantinya dapat Anda manjakan dengan insentif khusus VIP lainnya. Program rujukan dua sisi sehingga ketika kedua belah pihak mendapatkan penghargaan cenderung bekerja paling baik – mungkin tampak bahwa memberikan insentif untuk kedua belah pihak merupakan kesalahan finansial, namun, ini semua tentang menemukan keseimbangan. Tidak perlu banyak sumber daya untuk memberikan sedikit diskon bagi para pemberi rujukan atau wasit.

5. Kampanye promosi BOGO & bundling produk


Produk gratis adalah cara yang bagus untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Jika digunakan secara strategis, produk gratis juga dapat meningkatkan ukuran pesanan rata-rata dan membantu Anda menyingkirkan produk yang tidak laku sendiri. Ingatlah untuk membuat bundel produk yang masuk akal bagi pelanggan – padukan produk pelengkap untuk meningkatkan daya tarik penawaran. Jenis bundling yang paling populer adalah promosi BOGO , di mana pelanggan mendapatkan produk yang sama atau serupa secara gratis jika mereka membeli sejumlah produk yang diperlukan.

6. Kampanye happy hour & penjualan kilat


Untuk menjaga pendapatan tetap mengalir dan melindungi margin Anda dari penurunan tiba-tiba di periode sepi, Anda dapat mencoba menawarkan diskon persentase atau jumlah tertentu untuk produk atau layanan tertentu. Namun, dengan sedikit perubahan. Untuk meningkatkan urgensi penawaran dan mengubah jam non-sibuk menjadi jam sibuk lagi, jalankan promosi happy hour atau penjualan kilat . Para ahli pemasaran sepakat bahwa promosi jauh lebih menarik jika dibatasi waktunya.

7. Diskon layanan pelanggan



Anda dapat memicu diskon otomatis untuk semua pelanggan yang mengajukan tiket dukungan. Dengan cara ini, Anda langsung mengatasi perasaan tidak enak atau kemarahan di pihak pelanggan dan meningkatkan peluang tiket tersebut akan diselesaikan dengan sukses dan damai. Anda juga dapat menggunakan diskon maaf jika merek Anda menghadapi tantangan teknis yang lebih besar yang memengaruhi sebagian besar pembeli.

8. Kampanye keterlibatan kembali (win-back)


Terkadang Anda mungkin perlu memberi insentif kepada pelanggan yang tidak aktif, dan tidak ada cara yang lebih baik untuk melakukannya selain dengan kampanye re-engagement yang menyenangkan. Jika pelanggan Anda tidak menggunakan aplikasi Anda atau sudah lama tidak melakukan pemesanan, kirimkan mereka kode promo untuk lini produk baru untuk memberi mereka dorongan ekstra. Anda juga dapat menggunakan jenis promosi ini dengan pembeli yang belum Anda konversi. Klik di sini untuk mendapatkan lebih banyak ide kampanye re-engagement.

9. Program loyalitas


Semua program loyalitas yang hebat mempertimbangkan kebutuhan, minat, dan preferensi masing-masing pelanggan untuk memenangkan hati, kepercayaan, dan, akhirnya, dompet pelanggan. Cobalah untuk mengikuti formula asli untuk program loyalitas dengan beberapa tingkatan, hadiah berbasis produk dan non-moneter, dasbor pelanggan individual, dan secara opsional aplikasi loyalitas seluler. Baru mengenal loyalitas pelanggan? Pelajari lebih lanjut di Panduan Loyalitas kami .

10. Promosi musiman


Promosi musiman adalah jenis aktivitas promosi apa pun (misalnya, penawaran khusus, diskon, barang edisi terbatas) yang terinspirasi oleh hari libur, perayaan, dan musim. Untuk memanfaatkan acara tertentu, Anda dapat meluncurkan kartu hadiah khusus atau kampanye diskon. Promosi musiman cenderung sangat efektif karena pelanggan mengharapkan penawaran khusus selama hari libur dan perayaan dan cenderung tidak merasa terganggu dengan penawaran promosi.

11. Promosi terbatas



Untuk meningkatkan personalisasi penawaran Anda, Anda dapat menargetkan promosi kepada anggota kelompok tertentu berdasarkan pekerjaan, afiliasi, dan lain-lain. Misalnya, Anda dapat menargetkan kampanye pemasaran promosi Anda kepada mahasiswa atau veteran. Semua pelanggan yang berminat harus menjalani proses verifikasi untuk mendapatkan akses ke penawaran tersebut, yang akan memberikan kesan eksklusif pada promosi Anda.

Tren terbaru dalam pemasaran promosi

Tren pemasaran digital terkini membuka peluang luar biasa untuk meningkatkan pemasaran promosi Anda lebih jauh lagi. Tren promosi utama yang ada di benak setiap pemasar saat ini adalah personalisasi dan penargetan . Penawaran yang cocok untuk semua orang tidak menarik bagi pelanggan modern yang sebagian besar merupakan penduduk asli digital yang dengan cekatan bergerak di lingkungan digital. Tren lain, yang terkait erat dengan personalisasi, adalah pemasaran lokasi . Geolokasi pelanggan adalah bahan yang fantastis untuk menjalin promosi – relevan, menarik, dan tepat sasaran (secara harfiah).
Dua tren yang tersisa yang layak dipertimbangkan adalah penggunaan media sosial sebagai saluran promosi dan memungkinkan pengalaman seluler. Kedua media tersebut tumbuh dengan sangat cepat. Pelanggan sudah menggunakan media sosial dan perangkat seluler untuk melakukan tindakan apa pun yang dapat dibayangkan – jangan minta mereka untuk mengganti media untuk Anda, sebaliknya, temui mereka di sana.









Apa itu Pemasaran Promosi? Definisi, Tips, dan Contoh

Apa itu Promosi?

Tidak ada pemasaran tanpa promosi. Bagaimanapun, promosi adalah salah satu dari empat P dalam bauran pemasaran – harga, produk, tempat, dan promosi. Promosi membantu mengomunikasikan nilai suatu produk atau layanan kepada khalayak . Untuk apa? Ya, untuk meningkatkan kesadaran merek, menarik minat, dan menghasilkan penjualan, itu hanya permulaan. Namun, mari kita mulai dari awal.


Apa bedanya: antara pemasaran dan promosi?

Pemasaran tidak akan sepenuhnya efektif tanpa promosi, namun keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Singkatnya, pemasaran berfokus pada peningkatan kesadaran akan suatu produk dan memperkenalkannya kepada calon pelanggan. Promosi adalah langkah terakhir pemasaran – promosi memberikan insentif yang dibutuhkan untuk mengubah pengunjung menjadi pembeli. Secara keseluruhan, pemasaran vs promosi adalah tentang kesadaran vs konversi. 

Apa bauran pemasarannya?

Bauran pemasaran dicetuskan oleh Neil Borden pada tahun 1964 dan didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran yang dapat memastikan keberhasilan produk atau layanan di pasar yang kompetitif. Ini termasuk produk, harga, tempat, dan promosi. Bauran pemasaran kemudian diperluas untuk mencakup tiga P tambahan – pengemasan, penempatan, dan orang. Perlu juga disebutkan bagian lain dari strategi pemasaran: periklanan. Periklanan vs promosi adalah cerita yang berbeda dan memerlukan artikel terpisah untuk membahasnya.

Apa itu promosi?

Mari kita mulai dengan pengertian promosi, yang merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk menginformasikan kepada pelanggan tentang kegiatan perusahaan, penawarannya saat ini dan di masa mendatang, membentuk citra merek yang positif, membangun hubungan yang positif, dan merangsang permintaan, sesuai dengan strategi bisnis masing-masing. Promosi digunakan di semua industri dalam berbagai konteks yang berbeda – promosi dapat membantu mencapai semua tujuan bisnis utama, seperti memperoleh pelanggan baru, mencegah churn, dan membangun loyalitas pelanggan. Singkatnya, promosi membantu menyajikan produk Anda, merangsang permintaan untuk produk tersebut, dan membangun strategi diferensiasi yang tepat. 

Cara termudah untuk memahami promosi adalah dengan membayangkannya sebagai percakapan antara penjual dan pembeli – penjual mencoba meyakinkan pembeli untuk membeli produk atau layanan melalui penggunaan promosi. Apa saja promosi ini? Biasanya, promosi menunjukkan insentif, penawaran khusus, dan hadiah. Di Voucherify, kami memahami kampanye promosi sebagai penggunaan enam alat promosi – kupon , diskon keranjang belanja , program rujukan dan loyalitas , kartu hadiah , dan hadiah cuma -cuma . 

Jenis-jenis promosi

Dalam pemasaran, kita dapat membedakan lebih dari enam jenis promosi:


  1. Penjualan personal – komunikasi satu lawan satu dengan pelanggan. Mahal dalam hal waktu dan sumber daya, tetapi cenderung menjadi yang paling menguntungkan dari semua jenis promosi. 
  2. Periklanan – pesan yang ditargetkan yang meningkatkan kesadaran merek di antara pelanggan lama dan baru. 
  3. Pemasaran langsung – tidak seperti periklanan, pemasaran langsung menjangkau pelanggan yang sudah mengenal produk atau layanan Anda terutama melalui media sosial, email , dan SMS. 
  4. Hubungan masyarakat – digunakan untuk membangun citra merek yang konstruktif.
  5. Lobi – digunakan untuk memengaruhi opini publik.  
  6. Merchandising – memengaruhi perilaku pelanggan melalui presentasi toko dan produk yang ditawarkan secara tepat untuk meningkatkan penjualan.
  7. Promosi penjualan – digunakan untuk merangsang permintaan melalui berbagai insentif, seperti diskon, pengembalian uang, pengiriman gratis, hadiah, dan banyak lagi. 

Apa saja jenis promosi penjualan utama?

Ada juga dua metode promosi berbeda yang dapat Anda gunakan – promosi harga dan promosi nonharga. Definisi harga promosi mengacu pada promosi harga, yang tidak mengherankan, berfokus pada penurunan harga dengan harapan dapat meningkatkan penjualan. Anda dapat memikirkan voucher diskon atau promosi BOGO di sini. 

Di sisi lain, promosi nonharga berfokus pada nilai tambah yang diciptakan oleh promosi, bukan harga itu sendiri. Contoh promosi nonharga meliputi pemberian sampel, kontes, atau hadiah gratis. Bergantung pada lini bisnis Anda, promosi yang berbeda akan lebih menarik bagi audiens Anda. Namun, konsensusnya adalah bahwa promosi nonharga cenderung lebih efektif dan kreatif. Dari sudut pandang bisnis, promosi ini juga lebih murah – hasil yang dapat Anda capai jauh lebih tinggi daripada biaya promosi yang dikeluarkan.

Apa manfaat promosi?

Pemasaran promosi dapat mencapai banyak tujuan. Berikut ini adalah beberapa manfaat penting yang diperoleh bisnis dari strategi pemasaran promosi yang dipikirkan dengan matang:

1. Tawarkan proposisi penjualan yang unik

Proposisi penjualan unik (USP) tidak lain adalah cara untuk mengidentifikasi apa yang membuat perusahaan Anda berbeda dari pesaing. USP yang kuat memberi pelanggan alasan untuk memilih penawaran Anda daripada pesaing Anda. Analisis kekuatan dan kelemahan merek Anda untuk menghasilkan USP yang meyakinkan. Pastikan untuk membuatnya unik bagi merek Anda dan terlihat jelas sekilas. Setelah Anda menentukan USP, Anda dapat mulai membangun kampanye pemasaran promosi Anda di sekitarnya. Pemasaran promosi Anda sendiri dapat menjadi proposisi penjualan yang unik jika pesaing Anda tidak menjalankan promosi penjualan yang menarik. 

2. Meningkatkan persepsi merek

Dengan strategi pemasaran promosi yang cerdas dan iklan tradisional, Anda dapat membangun narasi merek yang menarik dan memposisikan bisnis Anda di berbagai tempat. Misalnya, jika pelanggan Anda tertarik pada topik keberlanjutan dan ekologi, Anda dapat menjalankan promosi amal dengan menyumbangkan sebagian dari setiap pembelian untuk kegiatan amal. Pemasaran promosi dapat membantu Anda menyusun sudut pandang yang akan digunakan pelanggan untuk menilai merek Anda. 

3. Mengubah pengunjung menjadi pelanggan jangka panjang

Sasaran utama dari setiap promosi penjualan adalah meningkatkan pendapatan perusahaan sambil tetap berada dalam anggaran yang dialokasikan. Pemasar memiliki berbagai pilihan penawaran promo untuk menarik dan mengonversi pembeli, mulai dari kode promo yang terbuka untuk semua orang hingga hadiah menarik dan kontes media sosial. 

Bagaimana merencanakan promosi?

Bayangkan Anda adalah seorang pemilik toko yang ingin sedikit meningkatkan pemasarannya. Apa yang akan Anda lakukan? Nah, panduan ini merupakan titik awal yang baik untuk menjadi seorang ahli pemasaran promosi. 

1. Definisikan produk

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi produk promosi. Dengan mempertimbangkan biaya dan margin, Anda harus memilih produk yang potensi pendapatannya akan menutupi biaya promosi. Selain itu, penting untuk mengidentifikasi produk yang serupa dengan produk yang ingin Anda promosikan. Aktivitas periklanan dan promosi seputar produk yang memiliki margin tinggi dapat menyebabkan apa yang disebut kanibalisme, yang menghasilkan margin yang lebih rendah daripada sebelum promosi. Perlu diingat juga bahwa tidak semua promosi harus berbasis produk. Jika itu berlaku untuk Anda, lewati langkah ini sama sekali .

2. Memahami kebutuhan audiens Anda

Saat memilih produk untuk promosi, Anda juga harus menentukan kelompok sasaran kampanye Anda. Hal ini berguna dalam berkomunikasi dengan konsumen karena dengan mengetahui preferensi dan kecenderungan mereka, Anda akan dapat menyesuaikan penawaran dengan lebih baik. Promosi yang ditujukan kepada sekelompok orang tertentu sering kali mendatangkan keuntungan yang lebih besar daripada jika ditujukan kepada semua orang. 

3. Tetapkan tujuan kampanye promosi

Dengan menetapkan satu atau beberapa sasaran, Anda dapat memilih alat tindakan secara efektif. Anda dapat menggunakan promosi penjualan untuk mencapai beberapa sasaran pemasaran dan penjualan. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Peningkatan penjualan di luar musim. 
  • Stimulasi permintaan produk. 
  • Peningkatan loyalitas pelanggan dan kesadaran merek.
  • Pengenalan produk baru yang lancar. 
  • Penciptaan keunggulan kompetitif. 
  • Arus informasi yang lebih baik tentang produk dan layanan baru. 

Perlu disebutkan di sini bahwa sebagian besar pakar dalam subjek ini menekankan bahwa promosi pada umumnya tidak membangun loyalitas merek, karena promosi terutama menarik pelanggan yang berorientasi pada harga. Pembeli setia suatu merek tertentu tidak mengubah preferensi sebagai respons terhadap tawaran promosi pesaing. Dari sudut pandang ini, tindakan promosi akan menghasilkan peningkatan penjualan dalam jangka pendek, tetapi tidak akan menghasilkan peningkatan pangsa pasar yang konstan.

4. Pilih saluran pemasaran yang tepat

Komunikasi dengan konsumen bergantung pada siapa yang ingin Anda jangkau, sifat kelompok sasaran, dan produk yang dipromosikan. Selain itu, cakupan dan intensitas kampanye (yaitu frekuensi penyiaran, jumlah pemirsa, pendengar, dll.) harus diperhitungkan, serta dampaknya terhadap penerima tertentu. Lagi pula, tidak ada gunanya mempromosikan sepatu wanita di majalah pria eksklusif atau mobil mewah di majalah remaja. Beberapa produk akan lebih baik dipromosikan melalui iklan digital dan beberapa dengan iklan tradisional.

5. Tetapkan anggaran promosi

Pada titik tertentu, Anda perlu mulai berbicara tentang uang. Analisis berapa banyak uang yang dapat Anda belanjakan untuk kampanye promosi. Perhitungkan anggaran pemasaran Anda saat ini, ROI yang diprediksi, pajak, biaya penting, dan pengembangan produk. Cobalah untuk menemukan solusi promosi siap pakai yang dapat meminimalkan biaya pengembangan dan pemeliharaan. Ingatlah bahwa anggaran harus disesuaikan dengan ukuran pasar, spesifisitas produk, aktivitas pesaing, dan kelompok sasaran.

KEMASAN DAN LABELLING PRODUK

 Mulai dengan Pertanyaan Pemantik

Aktivitas Peserta didik:
Berilah tanggapan Ananda terhadap pertanyaan di atas pada link berikut:
Klik Disini


Eksplorasi Konsep

Pada tahap ini, aktivitas yang dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut:

  1. Mencari dan menghimpun informasi dari berbagai sumber untuk memperkaya pengalaman mengelola informasi.

  2. Mendorong peserta didik untuk saling berinteraksi sehingga terwujudnya pembelajaran yang aktif,

  3. Mendorong siswa mengamati berbagai gejala, menangkap tanda-tanda yang membedakan dengan gejala pada peristiwa.



Peran peserta didik dalam tahap ini adalah:
  1. membaca, berdiskusi, atau melakukan percobaan
  2. mengumpulkan dan mengolah data

Aktivitas Peserta didik:
  1. Membaca dan berdiskui terkait dengan materi kemasan produk
  2. Mengumpulkan dan mengolah informasi terkait kemasan produk

Pengertian Kemasan

Secara ringkas, pengertian kemasan produk adalah media yang digunakan untuk melindungi produk dari kerusakan karena pengaruh lingkungan. Selain sebagai pelindung produk, kemasan juga dapat meningkatkan nilai jual (tambah) produk. Kemasan produk memiliki fungsi dan manfaat penting dalam kegiatan perdagangan. Setiap jenis kemasan produk memiliki syarat spesifik yang disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Sebagai contoh, kemasan primer pada produk makanan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan karena pengaruh luar, seperti udara, cahaya, dan suhu (panas-dingin).

Selain untuk proteksi, kemasan juga bermanfaat untuk memaksimalkan estetika (penampilan) produk sehingga nilai jualnya naik. Begitu pentingnya peran kemasan untuk produk, maka anda perlu memilih dengan seksama saat membelinya. Agar pemasaran produk lebih maksimal, maka anda perlu mengetahui klasifikasi kemasan. Langkah awalnya adalah memahami pengertian dan definisi kemasan. 

Ada beberapa ahli yang menjelaskan mengenai pengertian dari produk kemasan. Tentu setiap ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda. Namun, secara umum kemasan produk merupakan sebuah pembungkus yang berfungsi untuk meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk di dalamnya.

1. Pengertian Menurut D. Rodriguez

Ahli pertama yang turut menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian dari kemasan produk adalah berpendapat bahwa sebuah kemasan produk adalah wadah yang digunakan untuk mengubah kondisi bahan pangan di dalamnya.

Menurutnya, kemasan produk dapat digunakan untuk mengubah senyawa kimia yang aktif sehingga bisa digunakan dalam jangka panjang. Artinya produk tersebut tetap awet untuk beberapa waktu kedepan sehingga masih bisa dikonsumsi.

2. Gary Amstrong dan Philip Kotler

Sedangkan Gary Amstrong dan Philip Kotler berpendapat bahwa pengertian kemasan produk sebuah kemasan produk adalah kegiatan mendesain sebuah kemasan. Dengan adanya desain tersebut, maka harapannya kemasan bisa berfungsi dengan baik yaitu untuk melindungi kemasan di dalamnya.

3. KBBI

Sedangkan dalam KBBI, pengertian dari kemasan produk adalah sebuah produk pelindung yang didapatkan dari hasil kegiatan pada proses pengemasan. Produk tersebut kemudian didesain sedemikian rupa agar fungsinya bisa berjalan dengan baik.

4. Klimchuk dan Krasovec

Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar.

Jenis Kemasan

Jenis Kemasan berdasarkan bahan yang dikemas

1.        Kemasan Premier

Kemasan primer adalah jenis kemasan yang bersentuhan langsung dengan bahan/produk yang dikemas. Jenis kemasan ini sering dijumpai di kehidupan sehari-hari. Produk bahan pangan, seperti makanan ringan (snack), susu kaleng, minuman botol seringkali dibungkus dengan kemasan primer. Beberapa contoh bahan kemas yang populer digunakan adalah plastik, alufoil, kaca, dan material anti karat. Untuk alasan kesehatan, bahan kemasan primer harus memenuhi syarat food grade.

2.        Kemasan Sekunder

Kemasan Sekunder merupakan jenis kemasan yang fungsi utamanya sebagai pelindung tambahan lapisan kemasan primer sehingga produk lebih terjaga kualitasnya. Beberapa contoh kemasan sekunder adalah kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya. Umumnya, jenis kemasan yang membungkus sebuah produk dan berisi informasi serta gambar produk dinamakan embalase yang tergolong ke dalam kemasan sekunder. Jenis kemasan ini tidak langsung bersentuhan dengan produk.

3.        Kemasan Tersier

Kemasan Tersier dan Kuarter adalah jenis kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan (manfaat dus makanan). Jadi, sebagai identifikasi suatu produk merupakan fungsi dari kemasan tersier.


Jenis kemasan berdasar frekuensi pemakaian

Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.

  2. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.

  3. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.

Jenis Kemasan berdasar tingkat kesiapan pakai

Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
  2. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

Tujuan Kemasan Produk

Kemasan produk dibuat tentu dengan beberapa tujuan. Tidak hanya untuk melindungi produk yang ada di dalamnya saja tetapi untuk beberapa tujuan lain. Menurut Kimber dan Louw, tujuan dibuatnya kemasan produk adalah sebagai berikut:

1. Barier Protection

Tujuan pertama adalah sebagai barrier protection yang artinya adalah melindungi produk dari terkena air, debu, oksigen, dan uap.

2. Reducing Theft

Tujuan kedua adalah sebagai reducing theft yang artinya kemasan tersebut hanya dapat sekali saja digunakan dan tidak bisa ditutup lagi. Tujuannya adalah untuk mencegah produk tersebut dicuri seseorang.

3. Marketing

Tujuan terakhir adalah sebagai marketing artinya digunakan juga dalam membantu proses pemasaran produk. Kemasan produk yang dibuat dengan desain unik tentu dapat menarik perhatian dari pelanggan.

Manfaat Kemasan Produk

Calon pendiri usaha tentu harus mengetahui apa saja manfaat dari dibuatnya kemasan produk. Kemasan produk sangat berpengaruh terhadap identitas dari sebuah produk tersebut.

1. Memudahkan Transportasi

Manfaat pertama adalah untuk memudahkan transportasi. Apalagi jika kemasannya sederhana maka akan lebih mudah untuk diangkut ke mana-mana. Selain itu, benda di dalamnya juga tidak mudah rusak.

2. Identitas Produk

Manfaat terakhir adalah sebagai identitas produk tersebut. Tentu saja dapat membantu kamu untuk melakukan pemasaran bisnis.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diartikan bahwa pengertian kemasan produk adalah sebuah wadah yang dapat digunakan untuk beberapa manfaat. Salah satu manfaat adanya kemasan produk adalah sebagai sarana pemasaran.

Desain Kemasan Produk

Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang.

Produsen makanan dan minuman berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.

Gambar Ilustrasi pada Kemasan

Gambar yang menyertai kemasan produk pada kalender berupa label atau logo perusahaan disebut ilustrasi. Apa saja kegunaan gambar ilustrasi pada kemasan sebuah produk? Dilansir dari immotionstudios.com, berikut ini adalah apa saja fungsi atau kegunaan gambar ilustrasi pada kemasan sebuah produk:

Menyederhanakan visual yang kompleks

Ilustrasi dapat menggambarkan kompleksitas berbagai hal secara visual dalam sehingga lebih sederhana dan mudah difahami. Anda bisa menggunakan variasi warna, bentuk, dan garis yang simpel untuk menarik mata konsumen dan mengarahkan perhatian mereka ke arah yang Anda inginkan.

Menguatkan branding

Kelebihan ilustrasi adalah dapat menyederhanakan penggambaran produk. Dengan gambar yang lebih sederhana maka anda memiliki dapat menambahkan logo, teks, dan elemen tematik lainnya. Bahkan, Anda dapat mengulangi warna identitas produk atau merek (brand identity) sehingga menjadikan gambar lebih menyatu dan menarik perhatian konsumen.

Kini, anda sudah tahu apa apa fungsi gambar ilustrasi pada kemasan suatu produk kan. Selanjutnya kita pelajari tentang desain kemasan.

Contoh Ilustrasi Kemasan



Aktivitas Peserta didik:

  1. Buatlah jadwal pembuatan proyek dan tahapan pembuatan kemasan produk pada link berikut:



Elaborasi Pemahaman

Pada tahap ini, aktivitas yang dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut:

  1. Kegiatan membaca dan menuliskan hasil eksplorasi,
  2. Mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu,
  3. Menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen,
  4. Mendalami pengetahuan tentang sesuatu,
  5. Membangun kesepakatan melalui kegiatan kooperatif dan kolaborasi,
  6. Mmembiasakan peserta didik membaca dan menulis, menguji prediksi atau hipotesis, menyimpulkan bersama, dan menyusun laporan atau tulisan, menyajikan hasil belajar.

Peran peserta didik dalam tahap ini adalah:

  • melaporkan hasil eksplorasi secara lisan atau tertulis, baik secara individu maupun kelompok
  • menanggapi laporan atau pendapat teman
  • mengajukan argumentasi dengan santun
Aktivitas Peserta didik:
  1. Buatlah jadwal pembuatan proyek dan tahapan pembuatan kemasan produk pada link berikut:

Desain Produk

Pada tahap ini, aktivitas yang dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut:
  1. Mendesain produk melalui aplikasi canva. Dalam hal ini, produk yang dimaksud adalah kemasan produk.
  2. Berkolaborasi dengan anggota tim dalam mendesain produk.
  3. Mencetak Produk
  4. Mengevaluasi produk
  5. Finalisasi Produk

Aktivitas Peserta didik:

Perhatikan Video di bawah ini:


Berdasarkan video di atas, buatlah desain kemasan produk dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Masing-masing anggota membuat dielines suatu produk dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Desain kemasan dikerjakan di canva
  • Ketua kelompok membuat link canva
  • Desain terdiri dari 5 halaman
  • Halaman pertama di isi oleh anggota kelompok pertama dan seterusnya
  • Bagikan link yang telah dibuat ke guru melalui aplikasi whatsapp
  • Kerjakan secara kolborasi
  • Download desain dalam bentuk PDF
  • Uploan ke Folder Kelompok pada soal No. 1

Bedah Gagasan

Pada tahap ini, aktivitas yang dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut:
  1. Presentasi kemasan produk
  2. Menanggapi pertanyaan, masukan yang konstruktif dari kelompok lain

Aktivitas Peserta didik
  1. Setiap kelompok mempresentasikan hasil desain kemasannya.
  2. Peserta didik menanggapi setiap pertanyaan dan masukan konstruktif dari kelompok lain

Kesimpulan

Petunjul Latihan soal:

  1. KLik link berikut: KLIK DISINI
  2. Masukkan foto ananda di salah satu slide
  3. Buatlah kesimpulan dalam bentuk quote
  4. Selamat mengerjakan

Umpan Balik

Latihan Soal

Petunjul Latihan soal:

  1. KLik link berikut: KLIK DISINI
  2. Masukkan kode lalu klik join
  3. Ketikkan nama lengkap lalu klok Start
  4. Durasi setiap soal adalah 30 detik

Refleksi

Ananda, materi kemasan produk telah selesai dipelajari. Tentunya ada hal yang menarik bagi Ananda. oleh karena itu, sila mengisi link di bawah ini sebagai bahan refleksi untuk perbaikan kedepannya.


Apabila Ananda ingin menggunakan Media Pembelajaran Interaktif Asli Pro. SIlahkan gunakan dan share ke teman-teman.

PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK




Kamu tentu sudah tidak asing mendengar contoh prototype atau prototipe. Prototype atau purwarupa merupakan istilah untuk produk versi awal sebelum diluncurkan, tujuannya untuk menguji produk apakah layak rilis atau tidak. Namun, sebelum membahas ini, silahkan isi terlebih dahulu pertanyaan pemantik berikut ini ya!!


Apa itu prototype produk?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring (online) prototype, prototipe atau purwarupa adalah model yang mula-mula (model asli) yang menjadi contoh; contoh baku; contoh khas. Sedangkan menurut laman Indeed, prototype juga merupakan cara untuk menciptakan model kerja untuk menguji nilai atau konsepnya. Nah, proses membuat prototype disebut prototyping. Prototyping adalah proses dasar untnuk mengembangkan produk baru melalui perwujudan fisik dari sebuah ide.

Prototype adalah model pertama dari suatu produk yang menunjukkan kegunaan produk tersebut. Prototype bertindak sebagai model awal tiga dimensi, yang menggambarkan kemampuan suatu produk atau masalah yang dapat diatasi oleh produk tersebut. Dengan adanya prototipe ini, tim pengembang dapat lebih dulu mengidentifikasi berbagai kekurangan atau kesalahan pada produk sebelum diluncurkan ke calon konsumen.

Setelah membaca tentang pengertian prototype di atas, silahkan Anda tuliskan pengertian prototype berdasarkan produk yang Anda buat pada form di bawah ini.


Tujuan prototype

Dilansir dari laman Indeed, prototype bertujuan untuk membantu desainer untuk mewujudkan konsep ke sesuatu yang fungsional dengan sketsa dasar dan material kasar, jika prototype digambar. Dengan prototype, desainer, engineer, atau tim bisnis dapat sama-sama memahami model kerja sebuah produk untuk dites sebelum disetujui untuk diproduksi secaramassal. 

Tidak hanya itu, melalui proses prototype, tim dapat menyelesaikan masalah dan mencoba desain baru sebelum masuk ke tahap final. Di samping itu, adanya prototyping, perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu untuk mengurangi risiko eror atau kesalahan saat produk diluncurkan. Jadi tidak perlu lagi “bolak-balik” untuk testing atau perbaikan ketika produk sudah di pasaran. 

Jenis dan contoh prototype produk 

Dari segi kategorisasi, terdapat tiga jenis prototype, yakni paper prototype, low-fidelity prototype, dan high-fidelity prototype. 

1. Prototipe kertas (paper prototype) 

Jenis prototipe ini dibuat menggunakan bahan sederhana seperti kertas, pensil, dan elemen tambahan seperti potongan karton atau stiker. Kesederhanaan menjadi keunggulan utama paper prototype, membuatnya mudah dan cepat dibuat. M

Meskipun sederhana, paper prototype tetap efektif untuk menyampaikan ide desain produk dan mengidentifikasi potensi kekurangan dalam tampilan atau fungsionalitas.

2. Prototype kasar (low fidelity prototype) 

Low fidelity prototype menawarkan lebih banyak detail dibandingkan paper prototype. Biasanya, prototipe ini berbentuk sketsa hitam putih yang lebih rinci dari produk. Contoh penerapan low fidelity prototype adalah untuk memvisualisasikan alur penggunaan produk, menguji fungsionalitas, dan mengevaluasi user experience.

3. High fidelity prototype 

High fidelity prototype umumnya digunakan dalam tahap pengujian akhir (final test) sebelum produk diproduksi massal. Prototipe ini dibuat dengan tampilan yang mendekati produk asli, memungkinkan pengguna untuk melihat dan mencoba produk layaknya produk final.

Sementara itu, dari segi cara mewujudkan prototype, terdapat 10 jenis. Dilansir dari laman Entrepreneur, terdapat beberapa jenis prototype, mulai dari storyboard, animasi, mock-up, wireframe, simulasi, film, feasibility prototyping, prototype horizontal, prototype rapid, dan prototype vertikal. Berikut pembahasan singkatnya yakni sebagai berikut. 

a. Storyboard

Jenis prototype dengan bantuan storyboard dapat mendeskripsikan sebuah calon produk dengan cerita dan menunjukkannya dengan urutan-urutan tertentu. Hasilnya, informasi tentang sebuah prototype akan jauh lebih rinci dan tergambar secara visual. 

b. Animasi

Jenis prototype dengan bantuan animasi dapat mendeskripsikan sebuah calon produk melalui gambar tiga dimensi (3D). Dapat dikatakan, cara ini membuat calon produk seolah-olah menjadi nyata. 

c. Mock-up

Kemudian, jenis prototype dengan mock-up sebenarnya hampir sama dengan animasi, namun ini versi lebih detail, meski fitur-fiturnya belum aktif. Dengan mock-up, kamu dapat membuat contoh prototype jadi lebih nyata dan interaktif lho. 

d. Wireframe

Jenis prototype dengan wireframe sebenarnya menggambarkan calon produk dari rangka-rangkanya, meskipun menggunakan ilustrasi atau skema. 

Dengan menggunakan wireframe, kamu bisa menggambarkan calon produk berupa layout, urutan atau sequence, arsitektur, dan bentuk-bentuknya. 

e. Simulasi

Jenis prototype dengan simulasi menggambarkan calon produk secara digital. Tujuannya, untuk memprediksi performa calon produk ketika diluncurkan di dunia nyata. 

f. Film atau video

Nah, jenis prototype dengan film atau video, ini termasuk wujud nyata dari storyboard, namun dengan versi audiovisual. Alhasil, kamu dapat melihat langsung prototype produk lebih nyata. 

g. Feasibility prototyping

Jenis prototype dengan feasibility prototyping biasanya digunakan untuk menentukan kelayakan calon produk dengan solusi-solusi yang beragam. 

Nah, dengan menggunakan feasibility prototype, kamu dapat mengatasi risiko teknis dalam pengembangan calon produk tersebut, baik dari segi performa, kompatibilita, fitur-fitur, dan sebagainya. 

h. Prototype horizontal

Jenis prototype horizontal merupakan jenis pengembangan calon produk memperjelas ruang lingkup dan syarat-syarat di dalamnya. 

Biasanya jenis prototyping ini digunakan untuk menguji tampilan antar muka (user interface) dalam bentuk gambar tangkapan layar (screenshot), serta menunjukkan layer terluar seperti windows, menu, dan layar. 

i. Prototype rapid

Jenis prototype rapid biasanya digunakan para engineer untuk mengawali model sebuah calon produk dengan desain 3D. Cara ini termasuk yang tercepat untuk memproduksi aplikasi, web, atau produk lainnya dalam jangka pendek. 

j. Prototype vertikal

Terakhir adalah jenis prototype vertikal, yang merupakan jenis prototyping di bagian back end sebuah calon produk, misalnya database. 

Dengan adanya prototype vertikal ini, engineer atau desainer dapat memperbaiki desain database atau komponen-komponen lainnya di tahap awal. 

Cara membuat prototype produk

Mungkin Anda sudah menuangkan idenya di atas kertas atau bahkan sudah memiliki konsep awal yang matang. Sekarang, saatnya Anda mengubah konsep awal tersebut menjadi prototipe yang fungsional. 

1. Buat sketsa atau diagram detail

Langkah pertama dalam membuat prototipe adalah membuat sketsa konsep atau diagram yang detail. Tujuannya adalah untuk menangkap sebanyak mungkin ide Anda secara visual. 

Idealnya, Anda perlu membuat dua sketsa konsep:

Sketsa desain: Menunjukkan bagaimana produk akan terlihat setelah selesai.
Sketsa teknis: Menunjukkan dimensi produk, bahan yang digunakan, dan cara kerjanya.
Anda dapat menggunakan software untuk membuat sketsa ini, tetapi gambar di atas kertas juga bisa efektif. Bahkan, sketsa tangan bisa lebih memudahkan Anda saat mengajukan paten nanti. Jangan ragu untuk bereksperimen dan berkreasi pada tahap ini. 

2. Buat model 3D (opsional)

Langkah selanjutnya adalah memindahkan sketsa konsep Anda ke perangkat lunak pembuat model 3D. Ini akan membantu Anda (dan pihak ketiga seperti investor atau mitra) untuk memvisualisasikan produk dengan lebih baik. Anda juga dapat menggunakan model ini untuk membuat cetakan 3D dari prototipe Anda.

Keuntungan lain dari model 3D adalah Anda dapat menggunakan aplikasi augmented reality (AR) untuk melihatnya di dunia nyata. Ini akan menunjukkan ukuran, bentuk, dan desain produk. Namun, biaya pembuatannya bisa jadi mahal bagi bisnis kecil yang baru merintis.

3. Ciptakan “Proof of Concept”

Cara membangun “proof of concept” pertama Anda akan tergantung pada beberapa faktor. Jika Anda memiliki produk sederhana yang sudah dimodelkan dalam perangkat lunak 3D, Anda cukup mencetaknya menggunakan printer 3D untuk membuat “proof of concept”.

Namun, jika Anda memiliki produk kompleks dengan banyak komponen mekanis atau elektronik, Anda perlu berimprovisasi lebih keras. Ingat bahwa “proof of concept” tidak harus terlihat bagus atau menyerupai produk jadi. Yang penting, fungsinya harus berjalan. 

Anda bahkan dapat menggunakan barang-barang rumah tangga biasa untuk membuat model tahap awal ini. Untuk produk yang lebih kompleks, Anda mungkin perlu bantuan dari tukang atau ahli. 

4. Buat prototipe pertama Anda

“Proof of concept” menunjukkan bahwa produk Anda berfungsi. Model 3D Anda menunjukkan seperti apa tampilannya. Langkah selanjutnya adalah menggabungkan pengalaman yang didapat dari “proof of concept” dan model 3D untuk membuat prototipe pertama Anda.

Model yang dihasilkan harus cukup detail, terlihat seperti produk final Anda, dan memiliki fungsi yang sama. Terkadang, Anda tidak bisa membuat prototipe pertama ini sendirian. Anda mungkin memerlukan bantuan dari desainer prototipe khusus, tergantung pada tingkat kerumitannya. 

5. Buat prototipe siap produksi

Langkah terakhir sebelum mulai produksi adalah menyederhanakan prototipe pertama dan membuatnya siap diproduksi. Ini melibatkan analisis biaya dan kelayakan, memeriksa setiap bagian untuk menemukan cara mengurangi biaya tanpa mengorbankan fungsi, serta meningkatkan estetika dan durabilitas produk. 

Bekerjasamalah dengan produsen untuk memahami bagaimana komponen mempengaruhi biaya dan kualitas, serta menilai bahan baku yang lebih estetis. Tujuannya adalah menemukan keseimbangan antara biaya dan kualitas sesuai target konsumen. Setelah memiliki prototipe siap produksi, Anda bisa mencari produsen dan mulai memasarkan ide Anda.

Cara kerja prototype

Dilansir dari laman scaler, terdapat empat langkah untuk membuat prototype, mulai dari mengumpulkan informasi dan analisis, membuat keputusan awal yang cepat, membangun prototype, melakukan evaluasi pengguna, menyempurnakan prototype, hingga membangun produk final beserta pemeliharaannya. 

1. Mengumpulkan informasi dan analisis

Tahap pertama yakni mengumpulkan informasi dan analisis sebelum membuat prototype. Pada tahap ini, kamu dapat mewawancarai atau melakukan survei terhadap pengguna untuk mengumpulkan dan mendefinisikan persyaratan yang dibutuhkan untuk membangun sebuah produk, disertai dengan analisis teknis yang diperlukan. 

2. Membuat keputusan awal dengan cepat

Tahap kedua yakni membuat keputusan awal dengan cepat terhadap produk yang akan dirancang. Tahap ini memungkinkan kamu untuk merancang kasar sebuah calon produk melalui prototype. Karena sifatnya baru ide, jadi kamu akan menyempurnakannya di tahap selanjutnya. 

3. Membangun prototype

Tahap ketiga yakni membangun prototype. Beda dengan tahap kedua, di tahap ketiga ini, kamu menyempurnakan ide-ide kasar yang telah mendapat masukan dari tim. 

Di tahap ketiga, kamu dapat merancang prototype dengan tools tertentu, misalnya Figma, Adobe XD, dan lainnya. Tenang saja, karena ini masih tahap membangun, kamu dapat mencicilnya kok. 

4. Melakukan evaluasi pengguna

Tahap keempat yakni melakukan evaluasi pengguna. Di tahap ini, kamu sudah mempresentasikan prototype ke pengguna, setidaknya ke tim kamu, mulai dari kekuatan, kelebihan, hingga kesempatan untuk memperbaiki prototype lebih baik. Setelah itu, kamu bisa lanjut ke tahap berikutnya. 

5. Menyempurnakan prototype

Tahap kelima yakni menyempurnakan prototype. Di tahap ini, segala masukan dan kritik dari pengguna atau tim dapat kamu dapat diimplementasikan ke produk. 

Tidak hanya itu, pada tahap ini, kamu akan mengulang tahap-tahap sebelumnya untuk memastikan produk tersebut layak diluncurkan. 

6. Membangun produk final dan pemeliharaannya 

Tahap keenam yakni membangun produk final dan pemeliharaannya. Setelah memperbaiki produk di tahap-tahap sebelumnya, kamu dapat menyempurnakan produk secara final, beserta dengan pemeliharaan (maintenance)-nya. 

Nah, itulah pembahasan singkat mengenai definisi hingga contoh prototype. Semoga informasi ini dapat membantu kamu dalam membuat prototype pertama kamu ya!

PROJEK PROTOTYPE PRODUK

Setelah mempelajari materi di atas, Anda diminta untuk membuat sebuah prototype sebuah produk dengan rincian sebagai berikut:
  1. Projek dikerjakan secara kelompok, 1 kelompok terdiri dari 3-4 orang.
  2. Setiap kelompok membuat desain/rancangan produk berupa kaos sablon, mug, stiker, pin, gantungan kunci, undangan, kartu nama (Minimal 3 produk yang dipilih)
  3. Kumpulkan prototype tersebut pada link di bawah ini

 


Kesimpulan

Silahkan buat kesimpulan dengan menggunakan google slide di bawah ini.
Powered by Blogger.